Liputan6.com, Jakarta - PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mengumumkan transaksi afiliasi yang melibatkan anak usahanya, PT Industri Pameran Nusantara (IPN), dan perusahaan afiliasi, PT Kukuh Mandiri Lestari (KML).
Transaksi ini berupa kerjasama sewa-menyewa aset tanah yang akan digunakan untuk pembangunan dan pengoperasian Proyek NICE, fasilitas Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE).
Sebelumnya, IPN dan KML telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) pada 8 November 2024 untuk optimalisasi aset dan pembangunan Proyek NICE. Namun, dengan mempertimbangkan perubahan dinamika pasar, kedua perusahaan sepakat mengubah bentuk kerja sama dari KSO menjadi kerja sama sewa-menyewa.
Advertisement
Kesepakatan ini dituangkan dalam Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani pada 21 Maret 2025. Perubahan struktur kerja sama ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas lebih dalam pengelolaan aset serta memastikan optimalisasi investasi jangka panjang bagi kedua belah pihak.
Nilai Transaksi Rp 1,57 Triliun
Berdasarkan perjanjian ini, KML akan menyewakan kepada IPN aset berupa tanah seluas ±187.740 m² yang terletak di Desa Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Lahan tersebut merupakan bagian dari tanah Hak Guna Bangunan (HGB) milik KML.
Selama periode sewa, IPN berkewajiban membangun dan mengoperasikan Proyek NICE sebagai pusat penyelenggaraan acara MICE. Transaksi ini memiliki nilai proyeksi harga sewa variabel hingga Rp 1,57 triliun, berdasarkan laporan pendapat kewajaran pada 21 Maret 2025.
Dengan nilai tersebut, transaksi ini tidak termasuk kategori transaksi material karena totalnya tidak melebihi 20% ekuitas perusahaan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 17/2020.
Â
Â
Manfaat Transaksi bagi Perusahaan dan Pemegang Saham
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/3/2025), kesepakatan ini diharapkan membawa manfaat strategis bagi IPN dan KML. Bagi IPN, transaksi ini memberikan akses terhadap lahan yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis MICE, sementara bagi KML, kerja sama ini memungkinkan optimalisasi aset dengan memberikan keuntungan finansial dari penyewaan tanah.
 Lebih luas lagi, Proyek NICE diproyeksikan akan mendukung perkembangan Central Business District (CBD) PIK2 dengan meningkatkan daya tarik kawasan sebagai pusat bisnis dan perdagangan. Dengan berkembangnya industri MICE, CBDK optimistis proyek ini akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal serta meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan perusahaan. Â
Dengan telah ditandatanganinya perjanjian ini, IPN berkomitmen untuk segera merealisasikan pembangunan dan operasional Proyek NICE. Fasilitas ini diharapkan menjadi salah satu pusat MICE terkemuka di Indonesia, mendukung pertumbuhan sektor pariwisata bisnis, serta memperkuat posisi CBDK sebagai pengembang kawasan bisnis yang berkelanjutan. Â
Advertisement
Marketing Sales 2024
Sebelumnya, emiten real estat PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mencatat pra-penjualan atau marketing sales sebesar Rp2,1 triliun. Capaian tersebut dirilis tak lama setelah pengembang PIK 2 tersebut melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Januari lalu,
Kontribusi terbesar capaian tersebut berasal dari pra-penjualan kavling komersial yang mencatat pra-penjualan sebesar Rp1,5 triliun atau meningkat 78% dari periode yang sama di tahun 2023, senilai Rp835 miliar.
Pencapaian ini diikuti oleh pra-penjualan residensial dan produk komersial yang masing-masing mencatatkan pra-penjualan sebesar Rp318 miliar dan Rp308 miliar.
Perseroan mengungkapkan, peningkatan yang signifikan pada pra-penjualan kavling komersial ini didorong oleh pengembangan CBD PIK 2 sebagai mega project yang mengusung konsep smart city.
CBD PIK 2 sendiri ditargetkan sebagai pusat bisnis di area PIK 2 yang dilengkapi area perkantoran, meliputi Menara Syariah dengan fasilitas lainnya seperti hotel, retail, community plaza, dan kawasan hijau.
Adapun dana yang terhimpun dari penawaran saham perdana CBDK sebesar Rp 2,3 trilliun yang digunakan untuk pengembangan Nusantara International Convention and Exhibition (NICE) melalui PT Industri Pameran Nusantara (IPN).
CBDK mengatakan, NICE akan beroperasi secara parsial mulai bulan September 2025 mendatang sebagai pelengkap ekosistem CBD PIK 2 dalam kegiatan Meetings, Incentives, Conventions, Exhibitions (MICE).
Selain itu, CBDÂ PIK 2Â juga akan terhubung dengan tol KATARAJA (Kamal - Teluknaga - Rajeg) sepanjang 39 km yang direncanakan mulai beroperasi pada awal 2025.
Â
Fokus Perseroan
Presiden Direktur CBDK, Steven Kusumo mengatakan bahwa sepanjang 2024, CBDK melaporkan angka marketing sales sebesar Rp 2,1 triliun.
"Fokus strategis CBDK untuk mengutamakan pengembangan CBD PIK 2 telah membuahkan hasil yang menggembirakan, menarik minat tinggi dari investor lokal maupun internasional, termasuk dari berbagai institusi pendidikan," tuturnya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (25/1/2025).
"Sebagai anak usaha kebanggaan dari PT Pantai Indah Kapuk Dua Tok, hasil kolaborasi dinamis antara Agung Sedayu Group dan Salim Group, kami tetap optimis untuk menjadi perusahaan pengembang properti terkemuka di Indonesia. Proyek unggulan kami, CBD PIK 2 yang berlokasi di Tangerang, Provinsi Banten, mencakup area seluas 728 hektar yang memberikan peluang besar untuk pengembangan residensial, komersial, dan proyek investasi di masa depan," kata dia.
Proyek Lainnya
Adapun proyek yang telah diluncurkan dan dipasarkan sepanjang 2024 meliputi kavling komersial yang berlokasi di CBD PIK 22.
Kemudian produk komersial, adalah SOHO The Bund, Bizpark PIK 2, Rukan Petak Sembilan (Cin Te Yen), Rukan Little Siam, serta residensial mencakup Rumah Milenial dan Permata Hijau Residence.
"Ke depan, selain strategi untuk melanjutkan bisnis developer-nya,CBDK akan fokus pada pengembangan industri MICE dan saat ini sedang membangun NICE dalam ekosistem MICE di CBD PIK 2. NICE direncanakan mulai beroperasi secara bertahap dan mulai mengkontribusikan recurring income ke CBDK. Keberadaan NICE menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, baik lokal maupun internasional. Masyarakat dapat menyaksikan pameran dan pertunjukkan di area PIK 2 yang terhubung dengan pusat perbelanjaan, kuliner, dan wisata. Hal ini juga didukung dengan lokasi strategis NICE yang berada di dekat Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan tersambung segera oleh tol KATARAJA," tutur Steven Kusumo.
Â
Advertisement