Menguatnya bursa saham Amerika Serikat akibat membaiknya data tenaga kerja mendorong bursa saham regional berlabuh di zona hijau. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ikut sentimen positif tersebut juga ikut naik meski sangat tipis sebesar 4,7 poin.
Indeks yang awalnya langsung melompat ke level tertinggi 4.644,82, terpaksa memperlambat lajunya seiring kekhawatiran inflasi jelang Bulan Puasa dan Lebaran. Indeks juga dibayangi aksi jual pemodal asing senilai Rp 200 miliar.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (4/7/2013), IHSG menguat tipis 4,78 poin (0,1%) ke level 4.581,93. Penguatan juga dialami indeks saham bluechips (LQ45) yang naik tipis 0,4%.
Sebanyak 113 emiten menutup perdagangan saham dengan mengalami penguatan harga sementara 125 lainnya melemah.
Transaksi perdagangan saham tercatat mencapai 120.096 kali dengan saham berpindahtangan sebanyak 3,68 miliar. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 3,87 triliun.
Pasar modal Indonesia sebetulnya mengawali perdagangan dengan sangat meyakinkan. IHSG langsung melompat sekitar 20 poin pada sesi preopening ke level 4.597,45. Indeks bahkan dibuka menguat 42,73 poin (0,93%) ke level 4.621,98.
Meski sempat mengalami tekanan, indeks kembali bergerak menguat dan mencapai level tertinggi di posisi 4.644,82.
Sayangnya, jelang penutupan perdagangan sesi pertama, indeks semakin tertekan dan berangsur-angsur melemah. Menutup perdagangan sesi pertama, IHSG hanya mampu menguat 41,914 poin (0,92%) ke level 4.619,067, lebih rendah dari sesi pembukaannya.
Memasuki sesi kedua, indeks masih berada dalam tekanan sehingga terus bergerak menurun. Meski masih dalam zona hijau, indeks lebih banyak bergerak stagnan dengan kenaikan berkisar antara 10-15 poin. Namun tekanan yang semakin besar membuat indeks hanya mampu menutup perdagangan saham dengan naik 4,7 poin.
Penopang penguatan indeks kali ini berasal dari naiknya harga saham dari lima sektor saham. Kenaikan indeks sektoral tertinggi dialami emiten infrastruktur yang mencapai 1% diikuti keuangan 0,72%, pertambangan 0,55%, perdagangan 0,52%, dan industri aneka 0,19%.
Sementara lima sektor yang mengalami pelemahan diantara konstruksi 1,22%, pertanian 1,07%, barang konsumsi 0,97%, industri dasar 0,65%, dan manufaktur 0,59%.
Saham-saham bluechips kali ini menjadi incaran pelaku pasar terlihat dari adanya penguatan harga saham. Bahkan 5 dari 10 top gainer kali ini diisi oleh emiten bluechips. Top gainer kali ini adalah UNTR Rp 1.500, GMTD Rp 800, GGRM Rp 450, TLKM Rp 350, dan INTP Rp 350..
Meski banyak menghiasi daftar top gainer, saham-saham bluechips juga banyak yang berguguran dengan mengalami pelemahan. Top losser perdagangan hari ini ditempati AALI yang turun Rp 750, ICBP Rp 600, SMGR Rp 350, PTBA Rp 250, dan TSPN Rp 225. (Shd)
Indeks yang awalnya langsung melompat ke level tertinggi 4.644,82, terpaksa memperlambat lajunya seiring kekhawatiran inflasi jelang Bulan Puasa dan Lebaran. Indeks juga dibayangi aksi jual pemodal asing senilai Rp 200 miliar.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (4/7/2013), IHSG menguat tipis 4,78 poin (0,1%) ke level 4.581,93. Penguatan juga dialami indeks saham bluechips (LQ45) yang naik tipis 0,4%.
Sebanyak 113 emiten menutup perdagangan saham dengan mengalami penguatan harga sementara 125 lainnya melemah.
Transaksi perdagangan saham tercatat mencapai 120.096 kali dengan saham berpindahtangan sebanyak 3,68 miliar. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 3,87 triliun.
Pasar modal Indonesia sebetulnya mengawali perdagangan dengan sangat meyakinkan. IHSG langsung melompat sekitar 20 poin pada sesi preopening ke level 4.597,45. Indeks bahkan dibuka menguat 42,73 poin (0,93%) ke level 4.621,98.
Meski sempat mengalami tekanan, indeks kembali bergerak menguat dan mencapai level tertinggi di posisi 4.644,82.
Sayangnya, jelang penutupan perdagangan sesi pertama, indeks semakin tertekan dan berangsur-angsur melemah. Menutup perdagangan sesi pertama, IHSG hanya mampu menguat 41,914 poin (0,92%) ke level 4.619,067, lebih rendah dari sesi pembukaannya.
Memasuki sesi kedua, indeks masih berada dalam tekanan sehingga terus bergerak menurun. Meski masih dalam zona hijau, indeks lebih banyak bergerak stagnan dengan kenaikan berkisar antara 10-15 poin. Namun tekanan yang semakin besar membuat indeks hanya mampu menutup perdagangan saham dengan naik 4,7 poin.
Penopang penguatan indeks kali ini berasal dari naiknya harga saham dari lima sektor saham. Kenaikan indeks sektoral tertinggi dialami emiten infrastruktur yang mencapai 1% diikuti keuangan 0,72%, pertambangan 0,55%, perdagangan 0,52%, dan industri aneka 0,19%.
Sementara lima sektor yang mengalami pelemahan diantara konstruksi 1,22%, pertanian 1,07%, barang konsumsi 0,97%, industri dasar 0,65%, dan manufaktur 0,59%.
Saham-saham bluechips kali ini menjadi incaran pelaku pasar terlihat dari adanya penguatan harga saham. Bahkan 5 dari 10 top gainer kali ini diisi oleh emiten bluechips. Top gainer kali ini adalah UNTR Rp 1.500, GMTD Rp 800, GGRM Rp 450, TLKM Rp 350, dan INTP Rp 350..
Meski banyak menghiasi daftar top gainer, saham-saham bluechips juga banyak yang berguguran dengan mengalami pelemahan. Top losser perdagangan hari ini ditempati AALI yang turun Rp 750, ICBP Rp 600, SMGR Rp 350, PTBA Rp 250, dan TSPN Rp 225. (Shd)