Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak positif kendati dibayangi sentimen luar negeri yang bisa sewaktu-waktu menekan indeks masuk zona merah. Menutup perdagangan kali ini, IHSG lagi-lagi membuat kejutan di akhir perdagangan.
Hingga sesi penutupan perdagangan saham, Selasa (16/7/2013), IHSG ditutup menguat tipis 8,31 poin (0,18%) ke level 4.644,03. Bertahannya IHSG membuat indeks saham bluechips ikut menguat tipis 0,08%.
Sebanyak 120 saham kompak bergerak melemah meski jumlah emiten yang mengalami kenaikan harga justru lebih mendominasi sebanyak 128 emiten. Sementara 108 lainnya memilih bergerak stagnan.
Transaksi perdagangan saham tercatat mencapai 149.979 kali dengan saham berpindahtangan mencapai 8,27 miliar. Nilai transaksi saham mencapai Rp 5,54 triliun.
IHSG sebetulnya membuka perdagangan dengan kurang meyakinan setelah dibuka melemah di zona merah. Sesi pre-opening dimulai dengan pembukaan IHSG di zona merah di level 4.632,13.
Namun adanya harapan akan membaiknya perekonomian global membuat pelaku pasar mulai selektif membeli saham. Akibatnya, IHSG langsung kembali merangsek masuk zona hijau.
Pergerakan IHSG di zona hijau tak sepenuhnya nyaman. Volatilitas pasar terbilang cukup besar sehingga indeks beberapa kali mengalami kondisi naik turun. Sayangnya, jelas penutupan perdagangan saham, indeks justru melaju dengan tren melemah.
Tercatat lima sektor saham yang mampu bergerak di zona hijau. Penguatan tertinggi dialami sektor saham industri aneka sebesar 2,75%, diikuti konstruksi 2,59%, perdagangan 0,84%, manufaktur 0,31%, dan keuangan 0,31%.
Sementara sektor saham yang bergerak melemah diantaranya infrastruktur sebesar 1,43%, pertanian 1,09%, pertambangan 1,08%, industri dasar 0,68%, dan barang konsumsi 0,32%.
Posisi top gainer kali ini dihuni oleh dua emiten minuman beralkohol MERK dan DLTA yang naik 16.000 dan 15.000 per saham. Top gainer lainnya adalah JECC Rp 350, HEXA Rp 300, dan BMTR Rp 275.
Di daftar top losser hadir saham-saham ABDA yang turun Rp 1.200, HMSP Rp 1.000, TBMS Rp 900, INTP Rp 700, dan AALI Rp 550. (Shd)
Hingga sesi penutupan perdagangan saham, Selasa (16/7/2013), IHSG ditutup menguat tipis 8,31 poin (0,18%) ke level 4.644,03. Bertahannya IHSG membuat indeks saham bluechips ikut menguat tipis 0,08%.
Sebanyak 120 saham kompak bergerak melemah meski jumlah emiten yang mengalami kenaikan harga justru lebih mendominasi sebanyak 128 emiten. Sementara 108 lainnya memilih bergerak stagnan.
Transaksi perdagangan saham tercatat mencapai 149.979 kali dengan saham berpindahtangan mencapai 8,27 miliar. Nilai transaksi saham mencapai Rp 5,54 triliun.
IHSG sebetulnya membuka perdagangan dengan kurang meyakinan setelah dibuka melemah di zona merah. Sesi pre-opening dimulai dengan pembukaan IHSG di zona merah di level 4.632,13.
Namun adanya harapan akan membaiknya perekonomian global membuat pelaku pasar mulai selektif membeli saham. Akibatnya, IHSG langsung kembali merangsek masuk zona hijau.
Pergerakan IHSG di zona hijau tak sepenuhnya nyaman. Volatilitas pasar terbilang cukup besar sehingga indeks beberapa kali mengalami kondisi naik turun. Sayangnya, jelas penutupan perdagangan saham, indeks justru melaju dengan tren melemah.
Tercatat lima sektor saham yang mampu bergerak di zona hijau. Penguatan tertinggi dialami sektor saham industri aneka sebesar 2,75%, diikuti konstruksi 2,59%, perdagangan 0,84%, manufaktur 0,31%, dan keuangan 0,31%.
Sementara sektor saham yang bergerak melemah diantaranya infrastruktur sebesar 1,43%, pertanian 1,09%, pertambangan 1,08%, industri dasar 0,68%, dan barang konsumsi 0,32%.
Posisi top gainer kali ini dihuni oleh dua emiten minuman beralkohol MERK dan DLTA yang naik 16.000 dan 15.000 per saham. Top gainer lainnya adalah JECC Rp 350, HEXA Rp 300, dan BMTR Rp 275.
Di daftar top losser hadir saham-saham ABDA yang turun Rp 1.200, HMSP Rp 1.000, TBMS Rp 900, INTP Rp 700, dan AALI Rp 550. (Shd)