Keuntungan operator jalan tol pelat merah, PT Jasa Marga Tbk, sepanjang semester I-2013 turun hingga 22% dari sebelumnya Rp 891 miliar menjadi Rp 730 miliar. Turunnya laba perusahaan ini dipicu naiknya beban perusahaan utamanya beban konstruksi.
Dikutip dari pengumuman perusahaan, Selasa (30/7/2013), pendapatan perusahaan sepanjang Januari hingga Juni 2013 melonjak 43% dari Rp 3,13 triliun menjadi Rp 4,75Â triliun.
Pendapatan perusahaan hingga saat ini masih banyak berasal dari jasa tol sebesar Rp 2,78 triliun. Diikuti pendapatan konstruksi Rp 1,8 triliun dan pendapatan usaha lainnya sebesar Rp 146 miliar.
Meski pendapatan naik tinggi, beban perusahaan juga mengalami peningkatan cukup besar. Hingga akhir Juni 2013, beban Jasa Marga tercatat mencapai Rp 3,31 triliun, naik 92% dari periode sama setahun sebelumnya.
Beban terbesar perusahaan berasal dari konstruksi yang mencapai Rp 1,79 triliun dari sebelumnya hanya Rp 526 miliar.
Dengan posisi itu, laba tahun berjalan perusahaan justru tergerus 18% menjadi Rp 730,81 miliar.
Sementara total laba komprehensif yang dapat diatribusikan mencapai Rp 730,81 miliar, turun dari sebelumnya Rp 891,43 miliar.(Shd)
Dikutip dari pengumuman perusahaan, Selasa (30/7/2013), pendapatan perusahaan sepanjang Januari hingga Juni 2013 melonjak 43% dari Rp 3,13 triliun menjadi Rp 4,75Â triliun.
Pendapatan perusahaan hingga saat ini masih banyak berasal dari jasa tol sebesar Rp 2,78 triliun. Diikuti pendapatan konstruksi Rp 1,8 triliun dan pendapatan usaha lainnya sebesar Rp 146 miliar.
Meski pendapatan naik tinggi, beban perusahaan juga mengalami peningkatan cukup besar. Hingga akhir Juni 2013, beban Jasa Marga tercatat mencapai Rp 3,31 triliun, naik 92% dari periode sama setahun sebelumnya.
Beban terbesar perusahaan berasal dari konstruksi yang mencapai Rp 1,79 triliun dari sebelumnya hanya Rp 526 miliar.
Dengan posisi itu, laba tahun berjalan perusahaan justru tergerus 18% menjadi Rp 730,81 miliar.
Sementara total laba komprehensif yang dapat diatribusikan mencapai Rp 730,81 miliar, turun dari sebelumnya Rp 891,43 miliar.(Shd)