Laba bersih perusahaan konstruksi milik pemerintah, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), melonjak hingga 56% sepanjang Januari-Juli 2013. Jika akhir Juni 2012 lalu, perusahaan mencetak laba Rp 202,01 miliar, maka tahun ini mampu menembus angka Rp 316,84 miliar.
Dikutip dari pengumuman perusahaan, Selasa (30/7/2013), penjualan bersih perusahaan sepanjang semester I-2013 mencapai Rp 5,28 triliun atau naik 31,34% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,02 triliun.
Dengan beban pokok penjualan sebesar Rp 4,71 triliun, laba kotor perusahaan hingga paruh pertama 2013 mencapai Rp 571,48 miliar.
Kinerja yang cukup baik sepanjang semester I-2013 membuat laba bersih per saham dasar perseroan meningkat dari 29,67 menjadi 45,67.
Sebelumnya, Wika melaporkan telah membukukan perolehan kontrak baru hingga Mei 2013 sebesar Rp 7 triliun atau 33,71% dari target kontrak baru 2013 senilai Rp 20,76 triliun.
Sementara itu, laba bersih tahun 2013 ditargetkan sebesar Rp 555,06 miliar atau naik 21,2% dari realisasi 2012 sebesar Rp 457,86 miliar.
Beberapa proyek yang telah diperoleh hingga Mei 2013, antara lain Proyek Tangki Condensate British Petroleum sebesar US$ 39,82 juta, Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta Rp1,79 triliun, Pembangunan University Hospital di Universitas Indonesia Rp539,26 miliar. Selain itu Proyek Apartemen Hinggil Surabaya Rp267 miliar, Apartemen Dharma Husada Rp259 miliar.
Proyek-proyek lainnya adalah Proyek PLTU Cilacap, Proyek PDAM Sunggal, Proyek Pembuatan Bandar Udara Miangas, Proyek Pembangunan Konstruksi Sisi Udara Bandara Samarinda Baru, dan Proyek Penanganan Kali Keruh Brebes.
Sementara yang terbaru, perseroan kebagian menggarap proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Arun 200 mega watt (MW) dan Perluasan Belawan International Container Terminal (BICT) Paket II. (Shd)
Dikutip dari pengumuman perusahaan, Selasa (30/7/2013), penjualan bersih perusahaan sepanjang semester I-2013 mencapai Rp 5,28 triliun atau naik 31,34% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,02 triliun.
Dengan beban pokok penjualan sebesar Rp 4,71 triliun, laba kotor perusahaan hingga paruh pertama 2013 mencapai Rp 571,48 miliar.
Kinerja yang cukup baik sepanjang semester I-2013 membuat laba bersih per saham dasar perseroan meningkat dari 29,67 menjadi 45,67.
Sebelumnya, Wika melaporkan telah membukukan perolehan kontrak baru hingga Mei 2013 sebesar Rp 7 triliun atau 33,71% dari target kontrak baru 2013 senilai Rp 20,76 triliun.
Sementara itu, laba bersih tahun 2013 ditargetkan sebesar Rp 555,06 miliar atau naik 21,2% dari realisasi 2012 sebesar Rp 457,86 miliar.
Beberapa proyek yang telah diperoleh hingga Mei 2013, antara lain Proyek Tangki Condensate British Petroleum sebesar US$ 39,82 juta, Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta Rp1,79 triliun, Pembangunan University Hospital di Universitas Indonesia Rp539,26 miliar. Selain itu Proyek Apartemen Hinggil Surabaya Rp267 miliar, Apartemen Dharma Husada Rp259 miliar.
Proyek-proyek lainnya adalah Proyek PLTU Cilacap, Proyek PDAM Sunggal, Proyek Pembuatan Bandar Udara Miangas, Proyek Pembangunan Konstruksi Sisi Udara Bandara Samarinda Baru, dan Proyek Penanganan Kali Keruh Brebes.
Sementara yang terbaru, perseroan kebagian menggarap proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Arun 200 mega watt (MW) dan Perluasan Belawan International Container Terminal (BICT) Paket II. (Shd)