Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan lima perusahaan bakal menggelar penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tahun ini. Kelima calon emiten tersebut kini tengah dalam proses persiapan.
"Ada (perusahaan) yang sudah masuk sebelum Lebaran. Sektor perusahaan bergerak di bidang perbankan, jasa dan lainnya," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (12/8/2013).
Kelima calon emiten itu diberikan waktu 45 hari sejak proses sampai dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia(BEI). "Kalau perusahaan masuk sekitar akhir Juli, kemungkinan (IPO) sekitar bulan Agustus atau September, sudah bisa efektif," tambahnya.
Nurhaida menuturkan, pihaknya belum dapat menyebut target raupan dana segar dari aksi korporasi tersebut, mengingat hal itu bergantung pada harga penawaran saham yang bakal dilepas.
"Itu bisa terlihat setelah perusahaan menyampaikan paparan publik, book building atau sudah mulai dapar pra efektif dari OJK. Jadi belum bisa dilihat dari awal," tandas dia.
OJK sebetulnya berharap dorongan listing akan datang dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pasalnya, nilai kapitalisasi perusahaan pelat merah akan semakin besar bila sudah masuk ke pasar modal.
"Saham-saham BUMN biasanya banyak peminatnya, karena asumsi masyarakat saham BUMN sangat aman, termasuk saham pilihan (bluechip) dan lainnya," pungkas dia.(Fik/Shd)
"Ada (perusahaan) yang sudah masuk sebelum Lebaran. Sektor perusahaan bergerak di bidang perbankan, jasa dan lainnya," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (12/8/2013).
Kelima calon emiten itu diberikan waktu 45 hari sejak proses sampai dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia(BEI). "Kalau perusahaan masuk sekitar akhir Juli, kemungkinan (IPO) sekitar bulan Agustus atau September, sudah bisa efektif," tambahnya.
Nurhaida menuturkan, pihaknya belum dapat menyebut target raupan dana segar dari aksi korporasi tersebut, mengingat hal itu bergantung pada harga penawaran saham yang bakal dilepas.
"Itu bisa terlihat setelah perusahaan menyampaikan paparan publik, book building atau sudah mulai dapar pra efektif dari OJK. Jadi belum bisa dilihat dari awal," tandas dia.
OJK sebetulnya berharap dorongan listing akan datang dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pasalnya, nilai kapitalisasi perusahaan pelat merah akan semakin besar bila sudah masuk ke pasar modal.
"Saham-saham BUMN biasanya banyak peminatnya, karena asumsi masyarakat saham BUMN sangat aman, termasuk saham pilihan (bluechip) dan lainnya," pungkas dia.(Fik/Shd)