Aura libur Lebaran belum sepenuhnya hilang dari pasar modal Indonesia. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang biasanya ramai, relatif sepi dan minim usai pembukaan perdananya usai libur panjang Lebaran pada Senin, 12 Agustus 2013.
Namun pada penutupan perdagangan bursa saham, Jumat (16/8/2013), pelaku pasar justru membawa kabar negatif bagi pelaku pasar. IHSG tercatat menurun tajam hingga 116,47 (2,46) ke level 4.568,65. Pelemahan hingga di atas 100 poin ini seolah menutup pergerakan indeks yang hampir saja kembali menembus level 4.700.
"Sebenarnya aktivitas pasar saham selama seminggu terakhir ini, situasi baru dari libur panjang lebaran (sehingga) banyak investor yang berlibur juga. Dari pasar saham dari sisi volume trading agak turun dibanding kondisi normalnya," kata Senior Investment Analyst PT Syailendra Capital, Lanang Trihardian dalam perbincangan dengan Liputan6.com.
Lanang menilai, gerak IHSG selama sepekan ini lebih banyak dipengaruhi sentimen-sentimen yang muncul dari luar negeri. Kecuali pengumuman tingkat suku bunga BI rate dan cadangan devisa Indonesia, pasar modal domestik minim sentimen dari dalam negeri.
Beruntung pelaku pasar tampaknya merespon positif langkah BI yang tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 6,5%. Meski kebijakan tersebut membuat nilai tukar rupiah sedikit mengalami tekanan.
Bagaimana sebetulnya kondisi pasar modal Indonesia usai libur panjang Lebaran? apa saja sektor yang menjadi pilihan pelaku pasar kala IHSG minim sentimen dan relatif sepi. Berikut adalah video wawancara Liputan6.com dengan Lanang Trihardian:
Namun pada penutupan perdagangan bursa saham, Jumat (16/8/2013), pelaku pasar justru membawa kabar negatif bagi pelaku pasar. IHSG tercatat menurun tajam hingga 116,47 (2,46) ke level 4.568,65. Pelemahan hingga di atas 100 poin ini seolah menutup pergerakan indeks yang hampir saja kembali menembus level 4.700.
"Sebenarnya aktivitas pasar saham selama seminggu terakhir ini, situasi baru dari libur panjang lebaran (sehingga) banyak investor yang berlibur juga. Dari pasar saham dari sisi volume trading agak turun dibanding kondisi normalnya," kata Senior Investment Analyst PT Syailendra Capital, Lanang Trihardian dalam perbincangan dengan Liputan6.com.
Lanang menilai, gerak IHSG selama sepekan ini lebih banyak dipengaruhi sentimen-sentimen yang muncul dari luar negeri. Kecuali pengumuman tingkat suku bunga BI rate dan cadangan devisa Indonesia, pasar modal domestik minim sentimen dari dalam negeri.
Beruntung pelaku pasar tampaknya merespon positif langkah BI yang tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 6,5%. Meski kebijakan tersebut membuat nilai tukar rupiah sedikit mengalami tekanan.
Bagaimana sebetulnya kondisi pasar modal Indonesia usai libur panjang Lebaran? apa saja sektor yang menjadi pilihan pelaku pasar kala IHSG minim sentimen dan relatif sepi. Berikut adalah video wawancara Liputan6.com dengan Lanang Trihardian: