Sukses

Laba Raksasa Mi Instan Indonesia Terpangkas

Kontribusi dari sektor agribisnis masih penuh tantangan dan masih akan berlanjut dalam jangka pendek.

Produsen mie terbesar Indonesia, PT Indoffod Sukses Makmur Tbk (INDF) melaporkan penjualan perusahaan sepanjang semester I-2013 mengalami peningkatan sebesar 93% menjadi Rp 26,86 triliun dari sebelumnya Rp 24,58 triliun.

Sayangnya, peningkatan penjualan tersebut tak diikuti margin laba bersih yang justru turun 6,3% dari sebelumnya 6,9%.

"Kondisi pasar di sektor agribisnis masih penuh tantangan dan kondisi ini masih akan berlanjut dalam jangka pendek," kata Direktur Utama dan CEO Indofood, Anthoni Salim dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/8/2013).

Dalam laporannya, Indofood mengungkapkan konstribusi pendapatan dari grup consumer branded product mencapai 45%. Sementara dari grup Bogasari, agribisnis dan distribusi masing-masing sebesar 27%, 21%, dan 8% terhadap penjualan neto konsolidasi.

Grup CBP yang menjalankan binsis mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makan dan nutrisi dan makanan khusus membukukan pertumbuhan total nilai penjualan sebesar 12,2%. Total penjualan grup Bogasari naik 17,8% disebabkan peningkatan harga jual rata-rata.

Sementara kelompok bisnis Agribisnis justru turun 7,14% akibat penurunan penjualan harga rata-rata produk kelapa sawit dan karet.

Laba bruto Indofood tercatat turun 4% ke level Rp 6,46 triliun dengan marjin laba bruto yang ikut melemah 24%. Akibarnya laba usaha ikut turun 18,1% menjadi Rp 2,93 triliun.

Dengan memperhitungkan kontribusi laba dari China Minzhong Food Corporation Limited, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuha 1,2% menjadi Rp 1,7 triliun. Sedangkan core profit meningkat 5,8% menjadi Rp 1,77 triliun. (Shd)