Setelah beberapa hari bergerak di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menutup perdagangan jelang akhir pekan di posisi positif. Indek sepekan ini akhirnya bertengger di level 4.423,719 atau menguat 17,826 poin (0,40%). Rebound yang dialami dipicu aksi borong investor domestik.
Nesji mampu bergerak menghijau, penguatan IHSG yang terjadi justru lebih banyak mengikis lonjakan 207 poin yang terjadi pada pekan sebelumnya.
Head of Research PT MNC Securities, Edwin Sebayang dalam perbincangan dengan Liputan6.com menyatakan pelemahan indeks sepekan ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap sentimen-sentimen negatif dari luar negeri seperti pengurangan dana stimulus Amerika Serikat (AS) serta perdebatan sengit batas maksimal utang Negeri Paman Sam.
Namun, dbandingkan isu yang muncul dari luar negeri, sentimen domestik justu memberikan porsi tekanan yang lebih berat. "Dengan melihat kondisi seperti itu, ketika mereka naik 200 poin itu digunakan investor untuk terus keluar," kata Edwin.
Apa sebetulnya pemicu IHSG lebih banyak bergerak di teritori negatif? mengapa pula asig kembali kabut dari pasar modal Indonesia? Berikut adalah penjelasan lenglap Edwin Sebayang dalam video wawancaranya dengam Liputan6.com:
Nesji mampu bergerak menghijau, penguatan IHSG yang terjadi justru lebih banyak mengikis lonjakan 207 poin yang terjadi pada pekan sebelumnya.
Head of Research PT MNC Securities, Edwin Sebayang dalam perbincangan dengan Liputan6.com menyatakan pelemahan indeks sepekan ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap sentimen-sentimen negatif dari luar negeri seperti pengurangan dana stimulus Amerika Serikat (AS) serta perdebatan sengit batas maksimal utang Negeri Paman Sam.
Namun, dbandingkan isu yang muncul dari luar negeri, sentimen domestik justu memberikan porsi tekanan yang lebih berat. "Dengan melihat kondisi seperti itu, ketika mereka naik 200 poin itu digunakan investor untuk terus keluar," kata Edwin.
Apa sebetulnya pemicu IHSG lebih banyak bergerak di teritori negatif? mengapa pula asig kembali kabut dari pasar modal Indonesia? Berikut adalah penjelasan lenglap Edwin Sebayang dalam video wawancaranya dengam Liputan6.com: