Habis Akuisisi Axis, Saham XL Belum `Gembira`

Akuisisi  95% saham Axis oleh PT XL Axiata ternyata belum membuat saham berkode EXCL itu positif. Pasar melihat XL terlalu berani melakukan akuisisi itu.

Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada perdagangan saham pukul 10.00 JATS, Senin (30/9/2013) melemah tipis 0,56%  atau Rp 25 dari Rp 4.425 menjadi Rp 4.400 per saham.

Analis PT Buana Capital, Alfred Nainggolan menuturkan, saham EXCL melemah didorong sentimen bursa saham yang juga tertekan pada hari ini.  Aksi jual yang dilakukan oleh pelaku pasar beberapa hari ini turut menekan bursa saham.

"Hari ini ada tekanan jual sehingga saham EXCL terkena sentimen itu," ujar Alfred, saat dihubungi liputan6.com.

Alfred mengakui, pembelian saham Axis oleh PT XL Axiata Tbk merupakan langkah berani. Menurut Alfred, pembelian saham Axis oleh EXCL belum tentu dapat menambah jumlah pelanggan yang besar. Hal itu karena pelanggan XL juga mungkin ada yang memakai kartu Axis.

"Kalau kita lihat langkah ini tidak terlalu cukup untuk menambah jumlah pelanggan dan menyaingi jumlah pelanggan Telkomsel," kata Alfred.

Selain itu, Alfred menambahkan, dampak akuisisi Axis oleh EXCL ini baru akan terlihat dalam jangka menengah  bagi EXCL setelah akuisisi tersebut diselesaikan.
 
Dalam riset PT Bahana Securities menuliskan, akuisisi ini merupakan langkah manajemen EXCL yang proaktif. Meski pun langkah ini akan berdampak terhadap laba dalam jangka pendek.
"Kita berharap bahwa Axis akan mampu menghasilkan manfaat jangka menengah dan panjang untuk EXCL," tulis riset Bahana Securities.

Saat ini Bahana Securities masih mengkaji dampak akuisisi ini dan menunggu data yang lebih besar pada ketersediaan Axis. Bahana Securities masih mempertahankan buy sebelum akuisisi. Target harga EXCL di kisaran Rp5.375.

Pada pekan lalu, PT XL Axiata Tbk menandatangani condition sales and purchase agreement (CSPA) untuk mengakuisisi 95% saham Axis oleh PT XL Axiata dengan Saudi Telecom dan Teleglobal. Nilai transaksi pembelian saham Axis sekitar US$865 juta. Transaksi ini diharapkan selesai pada 2014. (Agm/Igw)