PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) telah mengalihkan salah satu kegiatan usahanya distribusi produk tembakau pada 30 September 2013.
Perseroan mengalihkan salah satu kegiatan usahanya kepada anak usaha perseroan yaitu PT Bentoel Distribusi Utama. Perseroan memiliki lebih dari 99% sahamnya langsung di PT Bentoel Distribusi Utama.
"Dengan adanya pengalihan kegiatan usaha tersebut, Perseroan tetap beroperasi sebagai manufaktur produk tembakau," tutur Sekretaris Perusahaan PT Bentoel International Investama Tbk, Jusuf Salman, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/10/2013).
Berdasarkan laporan ke BEI, perseroan membukukan pendapatan mencapai Rp 5,6 triliun pada semester pertama 2013 dari periode semester pertama 2012 senilai Rp 4,79 triliun. Perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 536 miliar pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 156 miliar.
Menurut manajemen perseroan, kerigian bersih itu ditimbulkan karena adanya kenaikan harga cengkeh yang berdampak pada kenaikan beban pokok penjualan. Hal itu menyebabkan timbulnya kerugian bersih sampai dengan periode semester pertama tahun 2013.
Pada perdagangan saham siang ini, saham RMBA bergerak melemah 3,23% ke level Rp 450 per saham. (Amh/Igw)
Perseroan mengalihkan salah satu kegiatan usahanya kepada anak usaha perseroan yaitu PT Bentoel Distribusi Utama. Perseroan memiliki lebih dari 99% sahamnya langsung di PT Bentoel Distribusi Utama.
"Dengan adanya pengalihan kegiatan usaha tersebut, Perseroan tetap beroperasi sebagai manufaktur produk tembakau," tutur Sekretaris Perusahaan PT Bentoel International Investama Tbk, Jusuf Salman, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/10/2013).
Berdasarkan laporan ke BEI, perseroan membukukan pendapatan mencapai Rp 5,6 triliun pada semester pertama 2013 dari periode semester pertama 2012 senilai Rp 4,79 triliun. Perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 536 miliar pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 156 miliar.
Menurut manajemen perseroan, kerigian bersih itu ditimbulkan karena adanya kenaikan harga cengkeh yang berdampak pada kenaikan beban pokok penjualan. Hal itu menyebabkan timbulnya kerugian bersih sampai dengan periode semester pertama tahun 2013.
Pada perdagangan saham siang ini, saham RMBA bergerak melemah 3,23% ke level Rp 450 per saham. (Amh/Igw)