Sukses

Berakhir di Zona Hijau, IHSG Dapat Suntikan Data Ekonomi Positif

Analis menilai data ekonomi Indonesia positif membuat IHSG dapat bergerak di zona hijau.

Analis menilai data ekonomi Indonesia positif seiring deflasi terjadi pada September 2013 dan surplus perdagangan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat bergerak di zona hijau.

"Sentimen dalam negeri begitu kuat mulai dari deflasi sekitar 0,35% pada September 2013, dan neraca perdagangan yang surplus. Ditambah indeks saham China yang naik signifikan membuat investor tetap bertahan di bursa saham," ujar Analis PT OSO Securities, Supriyadi, saat dihubungi Liputan6, Kamis (3/10/2013).

Menurut Supriyadi, pelaku pasar tidak begitu merespon penghentian sementara operasional (shutdown) di Amerika Serikat. Meski demikian,  investor memang masih wait and see terhadap keputusan pemerintah Amerika Serikat terhadap batas utangnya. Keputusan batas utang akan diambil pada 17 Oktober 2013. " Masing-masing investor menunggu keputusan di Amerika Serikat pada 17 Oktober. Kita lihat saja transaksi perdagangan saham tipis sekitar Rp3,7 triliun," kata Supriyadi.

Hal senada dikatakan, Analis PT BNI Securities, Thendra Crisnanda. Menurut Thendra, sentimen data ekonomi Indonesia yang positif masih berlanjut pada perdagangan saham hari ini. "Pelaku pasar sebelumnya memperkirakan inflasi, ternyata deflasi 0,35 persen pada September. Selain itu, terjadi surplus neraca perdagangan," ujar Thendra.

Pada perdagangan saham Kamis (3/10/2013), IHSG berhasil ditutup menguat 31,03 poin atau 0,71% ke level 4.418,64. Frekuensi perdagangan saham sekitar 97.782 kali. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 3,6 triliun.

Penguatan IHSG didukung dari kenaikan harga saham dari 139 emiten, sementara 87 saham lainnya melemah. Lalu sebanyak 117 emiten bergerak stagnan. (Amh/Igw)