Sukses

Lego Saham Anak Usaha BUMI Kelar Akhir November

Penukaran saham Bumi Resources Mineral (BRMS) dan Kaltim Prima Coal untuk melunasi utang Bumi Resources kepada CIC, mencapai US$ 1,2 miliar.

Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berharap dapat menyelesaikan pengalihan saham PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC) kepada China Invesment Corporation (CIC) pada akhir November 2013.

Hal itu disampaikan Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/10/2013). Keterangan itu untuk memenuhi permintaan penjelasan oleh otoritas pasar modal.

Perseroan rencananya akan mengalihkan sekitar 42% saham BRMS, 19% saham KPC, 19% saham Indocoal Resources, dan 19% saham PT Indocoal Kaltim Resources kepada CIC. Perseroan juga akan melakukan penawaran umum terbatas (rights issue) senilai US$ 150 juta. Langkah BUMI tersebut ditempuh untuk menyelesaikan sisa utangnya kepada CIC senilai US$ 1,3 miliar.

Untuk melaksanakan aksi korporasinya itu, perusahaan batubara dari kelompok bisnis Bakrie ini akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal itu mengingat transaksi penyelesaian utang dengan CIC melibatkan pengalihan aset BUMI dalam jumlah transaksi material.

Dalam penjelasan manajemen BUMI ke bursa, harga pengalihan saham BRMS yang telah disepakati antara BUMI dengan CIC sekitar US$ 257 juta. Harga tersebut merupakan harga jual atas 42% saham BRMS yang mewakili rata-rata tertimbang volume atas saham BRMS atau sekitar Rp 268 per saham.

"Pada penyelesaian seluruh saham-saham itu akan dialihkan melalui crossing di pasar negosiasi dan pemindahbukuan atas saham-saham itu dari sub rekening atas nama Perseroan di kustodian, dan perseroan membuka rekeningnya ke sub rekening atas nama CIC atau afiliasi yang ditunjuk oleh CIC," ujar Dileep.

Bersamaan hal itu, CIC nantinya akan menerbitkan surat pelunasan dan pembebasan atas jumlah terutang sekitar US$ 257 juta. "Semua proses ini akan dilakukan pada saat dan tanggal yang sama," kata Dileep.

Pengalihan Saham KPC

Terkait tahapan pengalihan 19% saham perseroan di PT Kaltim Prima Coal, Dileep menjelaskan, KPC akan melakukan rights issue yang akan ditawarkan kepada seluruh pemegang saham KPC. Jumlah saham sekitar 19% setelah right issue akan diambil oleh perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan (Newco), Bhira Investments Limited dan PT Kutai Timur Sejahtera.

Ketika Kaltim Prima Coal melakukan rights issue, seluruh saham milik Kalimantan Coal Ltd dan Sangatta Holding Ltd di Kaltim Prima Coal akan dialihkan kepada perseroan. "Setelah selesainya KPC rights issue dan transaksi internal maka kepemilikan saham Perseroan di dalam KPC baik secara langsung dan tak langsung sebesar 51%," tutur Dileep.

Setelah semua tahapan transaksi di KPC selesai, perseroan akan mengalihkan seluruh saham Newco kepada CIC atau afiliasinya. Nilai transaksi penjualan Newco sekitar US$ 950 juta. Meski demikian, transaksi penjualan Newco ini juga harus memenuhi persetujuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan kreditur perseroan. Pengalihan saham BRMS dan KPC itu ke CIC diharapkan selesai pada akhir November 2013. (Ahm)