China Investment Corporation (CIC) akan bertindak sebagai pembeli siaga/stand by buyer dalam pelaksanaan right issue PT Bumi Resources Tbk.
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT)/rights issue senilai US$ 150 juta, yang merupakan bagian paket penyelesaian utang kepada China Investment Corporation.
Perseroan akan melakukan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir Oktober 2013 untuk melakukan aksi korporasi itu. Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava menuturkan, proses pelaksanaan rights issue ini akan mengikuti peraturan pasar modal yang berkaitan dengan rights issue.
"Dalam rangka rights issue ini CIC atau afiliasinya direncanakan akan bertindak sebagai pembeli siaga," tutur Dileep, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/10/2103).
Dileep menuturkan, seluruh atau sebagian besar dana hasil rights issue akan digunakan untuk menyelesaikan utang perseroan kepada China Investment Corporation sebesar US$ 150 juta. Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham, maka CIC atau afiliasinya sebagai pembeli siaga akan melaksanakan pembelian sisa saham tersebut dengan cara debt to equity swap.
Saat ini, perseroan belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai rights issue itu. Sebelumnya Perseroan akan mengalihkan sekitar 42% saham BRMS, 19% saham KPC, 19% saham Indocoal Resources, dan 19% saham PT Indocoal Kaltim Resources kepada CIC. Selain itu, perseroan juga akan melakukan penawaran umum terbatas/rights issue senilai US$ 150 juta. Langkah BUMI tersebut untuk menyelesaikan sisa utangnya kepada CIC sekitar US$ 1,3 miliar. (Ahm)
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT)/rights issue senilai US$ 150 juta, yang merupakan bagian paket penyelesaian utang kepada China Investment Corporation.
Perseroan akan melakukan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir Oktober 2013 untuk melakukan aksi korporasi itu. Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava menuturkan, proses pelaksanaan rights issue ini akan mengikuti peraturan pasar modal yang berkaitan dengan rights issue.
"Dalam rangka rights issue ini CIC atau afiliasinya direncanakan akan bertindak sebagai pembeli siaga," tutur Dileep, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/10/2103).
Dileep menuturkan, seluruh atau sebagian besar dana hasil rights issue akan digunakan untuk menyelesaikan utang perseroan kepada China Investment Corporation sebesar US$ 150 juta. Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham, maka CIC atau afiliasinya sebagai pembeli siaga akan melaksanakan pembelian sisa saham tersebut dengan cara debt to equity swap.
Saat ini, perseroan belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai rights issue itu. Sebelumnya Perseroan akan mengalihkan sekitar 42% saham BRMS, 19% saham KPC, 19% saham Indocoal Resources, dan 19% saham PT Indocoal Kaltim Resources kepada CIC. Selain itu, perseroan juga akan melakukan penawaran umum terbatas/rights issue senilai US$ 150 juta. Langkah BUMI tersebut untuk menyelesaikan sisa utangnya kepada CIC sekitar US$ 1,3 miliar. (Ahm)