Sukses

S&P Turunkan Peringkat PT Bumi Resources

Perjanjian pelunasan utang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kepada China Investment Corporation berdampak terhadap peringkat BUMI.

Lembaga pemeringkat internasional Standar and Poor's (S&P) menurunkan peringkat kredit korporasi jangka panjang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi CC dari CCC dengan prospek negatif.

Pada saat yang sama, S&P juga menurunkan rating senior secured notes  Bumi menjadi CC dari CCC. Lembaga pemeringkat ini juga menurunkan jangka panjang peringkat skala regional di ASEAN untuk BUMI dari axCCC menjadi axCC. Selain itu, S&P juga menghapus semua peringkat dari Creditwatch dengan  implikasi negatif pada 26 September 2012.

"Kami menurunkan rating BUMI karena kita melihat perjanjian baru perusahaan dengan pemberi pinjaman utamanya China Investment Corporation memberikan tekanan dengan menukar utang setara dengan kegagalan de-facto," tutur Analis S&P Xavier Jean, seperti dikutip dari situs S&P, Rabu (16/10/2013).

Berdasarkan perjanjian itu, China Investment Corporation (CIC) akan mengkonversi sebagian dari jumlah pokok utang US$ 1,3 miliar dengan saham anak usaha BUMI. Sisa utangnya akan ditukarkan menjadi tenor lebih panjang dan bunga lebih rendah.

Dalam riset S&P menuliskan, kalau perjanjian BUMI dengan CIC itu memberikan kemungkinan baik untuk beberapa bulan ke depan. Hal itu karena arus kas internalnya cukup untuk melayani hutang.

Selain itu, S&P melihat BUMI akan mendapatkan keuntungan dari beban bunga yang lebih rendah dan tingkat utang menjadi lebih rendah. Namun, ebitda (earning before interest, tax, depreciation and amortization) perseroan dapat menjadi lebih rendah sebagai hasil dari penjualan kepemilikan saham perusahaan batu bara yang beroperasi.

Selain itu, kesepakatan PT Bumi Resources Tbk dengan CIC juga akan memakan waktu. Padahal perseroan harus melakukan refinancing dalam waktu dekat utangnya sekitar US$ 600 juta pada akhir tahun 2013, dan US$ 660 juta yang jatuh tempo pada 2014.

S&P juga akan kembali menurunkan peringkat BUMI menjadi SD (default selective) dengan melihat perkembangan profil kredit perseroan ke depan. (Ahm)
Video Terkini