Sukses

Unilever Telah Pakai Belanja Modal Hingga Rp 600 Miliar

PT Unilever Indonesia Tbk telah merealisasikan dana belanja modal untuk meningkatkan kapasitas pabrik.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sudah menggunakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 500-600 miliar hingga semester I-2013. Perseroan menganggarkan belanja modal Rp 1 triliun pada 2013.

Direktur Eksternal Relation PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso mengatakan, perseroan sudah menyerap dana belanja modal sebesar 50%-60% di semester I-2013, dari total sebesar Rp 1 triliun. Dana belanja modal digunakan untuk meningkatkan kapasitas pabrik home and personal dan food and beverages. Perseroan menggunakan kas internal untuk membiayai belanja modal.

"Capex pada tahun ini memang lebih rendah jika dibanding tahun sebelumnya. Dana capex juga untuk meningkatkan ekspansi bisnis dan kapasitas produksi pabrik perseroan yang ada di Cikarang dan Surabaya," ujar Sancoyo  ketika ditemui usai RUPSLB UNVR di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (24/10/2013).

Menurut Sancoyo, perseroan meningkatkan kapasitas pabrik home and personal care serta food and beverages untuk menambah produksi lebih besar. Manajemen Perseroan yakin bisa menghabiskan sisa dana belanja modal sebesar Rp 400 miliar hingga akhir Desember 2013.

"Tinggal beberapa bulan lagi pada tahun ini, tapi kami yakin perseroan bisa menyerap sisa dana capex hingga akhir tahun ini, dari dana capex yang sudah digelontorkan oleh perseroan," kata Sancoyo.

PT Unilever Indonesia Tbk membukukan penjualan naik menjadi Rp 15,43 triliun pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13,35 triliun. Laba komprehensif yang dapat diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 2,82 triliun pada semester pertama 2013 dari posisi semester pertama 2012 senilai Rp 2,32 triliun.

Sementara itu, liabilitas perseroan menjadi Rp 9,94 triliun pada 30 Juni 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 8,01 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 4,24 triliun pada 30 Juni 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 3,96 triliun. Kas dan setara kas perseroan menjadi Rp 847,10 miliar pada 30 Juni 2013. (Dis/Ahm)