PT Acset Indonusa Tbk mendapatkan pinjaman dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Pinjaman itu akan digunakan untuk biaya operasional perseroan.
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/10/2013), perseroan memperoleh fasilitas PPB 4 senilai Rp 220 miliar termasuk sublimit bank garansi sebesar Rp 160,16 miliar dan sublimit LC/SKBDN sebesar Rp 10 miliar. Dana pinjaman pinjaman ini untuk kebutuhan modal kerja khusus untuk proyek District 8 dengan Bouwheer PT Sumbercipta Griyautama.
Lalu perseroan memperoleh fasilitas PB 5 dengan batas utang Rp 19,9 miliar untuk keperluan gedung milik perseroan. Selain itu,perseroan mendapatkan pinjaman US$ 750 ribu untuk memfasilitasi forex untuk hedging/lindung nilai terkait pembelian mesin dan alat berat dalam mata uang asing. Jika dirupiahkan, fasilitas pinjaman untuk hedging ini sekitar Rp 8,26 miliar. Jadi total tambahan pinjaman perseroan sekitar Rp 248,16 miliar.
Advertisement
Perseroan yang bergerak di sector konstruksi ini mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Juni 2013. Berdasarkan laporan keuangan yang tercatat di BEI, perseroan mencatatkan total liabilitas mencapai Rp 536,55 miliar pada 2012. Pendapatan usaha perseroan mencapai Rp 669,9 miliar dan laba sebesar Rp 52,23 miliar pada tahun lalu.
Pada perdagangan saham siang ini, saham ACST bergerak di level Rp 2.475 per saham. (Ahm)