PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 442,11 miliar hingga kuartal ketiga 2013.
Angka perolehan laba itu turun 53% dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 949,85 miliar. Penjualan bersih pun turun 14,19% menjadi Rp 2,89 triliun hingga September 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,37 triliun.
Perseroan masih mencatatkan marjin laba bersih sekitar 15,3% hingga kuartal ketiga 2013. Angka ini turun dibandingkan periode sama tahun 2012 sebesar 28,16%. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/10/2013).
Beban pokok penjualan perseroan naik menjadi Rp 2,15 triliun untuk periode Januari-September 2013 dari posisi sama tahun 2012 sebesar Rp 1,98 tirliun. Laba kotor perseroan pun turun menjadi Rp 735,99 miliar untuk periode Januari-September 2013.
Beban penjualan dan distribusi perseroan naik menjadi Rp 70,51 miliar hingga kuartal ketiga 2013 dari posisi kuartal ketiga 2012 sebesar Rp 40,11 miliar. Beban umum dan administrasi perseroan turun menjadi Rp 258,96 miliar hingga kuartal ketiga 2013.
Perseroan perkebunan kelapa sawit milik grup Salim ini mencatatkan pendapatan operasi lain naik menjadi Rp 192,46 miliar untuk periode Januari-September 2013 dari posisi sama tahun 2012 sebesar Rp 46,61 miliar.
Entitas asosiasi perseroan juga mencatatkan kenaikan rugi menjadi Rp 48,62 miliar hingga kuartal ketiga 2013 dari posisi sama tahun sebelumnya Rp 18,48 miliar. Laba operasi perseroan turun menjadi Rp 588,29 miliar hingga September 2013.
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi 65 pada kuartal ketiga 2013 dari periode sama tahun sebelumnya 139.
Total liabilitas/utang perseroan turun menjaid Rp 1,21 triliun pada 30 September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 1,27 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 6,28 triliun pada 30 September 2013.
Pada perdagangan saham siang ini, saham LSIP naik 5,88% menjadi Rp 1.620 per saham. Frekuensi perdagangan saham 855 kali dengan transaksi perdagangan saham Rp 45,4 miliar. (Ahm)
Angka perolehan laba itu turun 53% dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 949,85 miliar. Penjualan bersih pun turun 14,19% menjadi Rp 2,89 triliun hingga September 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,37 triliun.
Perseroan masih mencatatkan marjin laba bersih sekitar 15,3% hingga kuartal ketiga 2013. Angka ini turun dibandingkan periode sama tahun 2012 sebesar 28,16%. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/10/2013).
Beban pokok penjualan perseroan naik menjadi Rp 2,15 triliun untuk periode Januari-September 2013 dari posisi sama tahun 2012 sebesar Rp 1,98 tirliun. Laba kotor perseroan pun turun menjadi Rp 735,99 miliar untuk periode Januari-September 2013.
Beban penjualan dan distribusi perseroan naik menjadi Rp 70,51 miliar hingga kuartal ketiga 2013 dari posisi kuartal ketiga 2012 sebesar Rp 40,11 miliar. Beban umum dan administrasi perseroan turun menjadi Rp 258,96 miliar hingga kuartal ketiga 2013.
Perseroan perkebunan kelapa sawit milik grup Salim ini mencatatkan pendapatan operasi lain naik menjadi Rp 192,46 miliar untuk periode Januari-September 2013 dari posisi sama tahun 2012 sebesar Rp 46,61 miliar.
Entitas asosiasi perseroan juga mencatatkan kenaikan rugi menjadi Rp 48,62 miliar hingga kuartal ketiga 2013 dari posisi sama tahun sebelumnya Rp 18,48 miliar. Laba operasi perseroan turun menjadi Rp 588,29 miliar hingga September 2013.
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi 65 pada kuartal ketiga 2013 dari periode sama tahun sebelumnya 139.
Total liabilitas/utang perseroan turun menjaid Rp 1,21 triliun pada 30 September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 1,27 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 6,28 triliun pada 30 September 2013.
Pada perdagangan saham siang ini, saham LSIP naik 5,88% menjadi Rp 1.620 per saham. Frekuensi perdagangan saham 855 kali dengan transaksi perdagangan saham Rp 45,4 miliar. (Ahm)