Sejumlah proyek yang sedang dikerjakan PT Duta Anggada Realty Tbk (DART) akan mendukung pertumbuhan perseroan ke depan. Apalagi perseroan memiliki rasio pendapatan berulang yang cukup tinggi.
Hal itu disampaikan dalam ulasan riset PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) ditulis Jumat (1/11/2013).
Perseroan telah memiliki pipeline proyek yang kuat untuk mendukung pertumbuhannya ke depan. Satu bangunan yang sedang dikembangkan seperti Sinarmas MSIG Tower, telah terjual.
Sementara itu, dua bangunan apartemen lain di Jakarta, La Maison dan Pulomas Park Center, diharapkan dapat memberikan pendapatan di 2014-2018.
Perseroan juga menyiapkan bangunan unggulan lain di masa mendatang, seperti Icon Towers, yang terdiri dari dua menara besar yang diekspektasikan mulai mendatangkan pendapatan di 2Q16.
Selain itu, juga memasuki industri perhotelan dengan pembangunan Hotel Hilton Garden Inn dan Holiday Inn & Suites, yang diharapkan akan selesai pada 3Q13 dan 4Q14.
Sementara itu, kontribusi pendapatan berulang perseroan juga cukup tinggi pada 2012. Kontribusi itu berlanjut hingga kuartal pertama 2013 dengan kontribusi 40%.
"Persentase yang tinggi dari pendapatan berulang ini menjadi yang ketiga terbesar dari perusahaan pengembang yang sudah go-public di Indonesia," tulis ulasan Pefindo.
Dengan kontribusi pendapatan berulang yang tinggi dan beberapa proyek yang akan mendukung kinerja perseroan ke depan, Pefindo melihat perseroan memiliki stabilitas pendapatan yang ditentukan dengan tingkat hunian tinggi.
"Pendapatan berulang ini akan menjadi tebal dengan diselesaikannya Icon Tower I yang akan memberikan sekitar 194.948m2Â area untuk disewakan di masa depan," tulis ulasan Pefindo.
Pefindo memproyeksikan penjualan perseroan mencapai Rp 1,54 triliun dan laba bersih sebesar Rp 490 miliar pada 2013. EPS perseroan sekitar Rp 156.
Pada 2014, penjualan perseroan diproyeksikan mencapai Rp 1,59 triliun dan laba bersih sekitar Rp 507 miliar. EPS perseroan sebesar Rp
161.
Target Harga
Pefindo menargetkan harga saham DART di kisaran Rp 950-1.240. Pada perdagangan saham Kamis (31/10/2013), saham DART ditutup melemah 1,79% ke level Rp 550 per saham.
Hal itu disampaikan dalam ulasan riset PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) ditulis Jumat (1/11/2013).
Perseroan telah memiliki pipeline proyek yang kuat untuk mendukung pertumbuhannya ke depan. Satu bangunan yang sedang dikembangkan seperti Sinarmas MSIG Tower, telah terjual.
Sementara itu, dua bangunan apartemen lain di Jakarta, La Maison dan Pulomas Park Center, diharapkan dapat memberikan pendapatan di 2014-2018.
Perseroan juga menyiapkan bangunan unggulan lain di masa mendatang, seperti Icon Towers, yang terdiri dari dua menara besar yang diekspektasikan mulai mendatangkan pendapatan di 2Q16.
Selain itu, juga memasuki industri perhotelan dengan pembangunan Hotel Hilton Garden Inn dan Holiday Inn & Suites, yang diharapkan akan selesai pada 3Q13 dan 4Q14.
Sementara itu, kontribusi pendapatan berulang perseroan juga cukup tinggi pada 2012. Kontribusi itu berlanjut hingga kuartal pertama 2013 dengan kontribusi 40%.
"Persentase yang tinggi dari pendapatan berulang ini menjadi yang ketiga terbesar dari perusahaan pengembang yang sudah go-public di Indonesia," tulis ulasan Pefindo.
Dengan kontribusi pendapatan berulang yang tinggi dan beberapa proyek yang akan mendukung kinerja perseroan ke depan, Pefindo melihat perseroan memiliki stabilitas pendapatan yang ditentukan dengan tingkat hunian tinggi.
"Pendapatan berulang ini akan menjadi tebal dengan diselesaikannya Icon Tower I yang akan memberikan sekitar 194.948m2Â area untuk disewakan di masa depan," tulis ulasan Pefindo.
Pefindo memproyeksikan penjualan perseroan mencapai Rp 1,54 triliun dan laba bersih sebesar Rp 490 miliar pada 2013. EPS perseroan sekitar Rp 156.
Pada 2014, penjualan perseroan diproyeksikan mencapai Rp 1,59 triliun dan laba bersih sekitar Rp 507 miliar. EPS perseroan sebesar Rp
161.
Target Harga
Pefindo menargetkan harga saham DART di kisaran Rp 950-1.240. Pada perdagangan saham Kamis (31/10/2013), saham DART ditutup melemah 1,79% ke level Rp 550 per saham.