Meski volume penjualan emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melonjak 44% hingga kuartal ketiga 2013. Kinerja itu tidak diikuti dengan laba bersih dan pendapatan perseroan.
Perseroan mencatatkan penurunan laba periode berjalan yang diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 347,99 miliar hingga kuartal ketiga 2013. Angka perolehan laba itu turun sebesar 44,56% dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 627,77 miliar.
Penjualan bersih perseroan naik tipis 23,45% menjadi Rp 8,8 triliun hingga kuartal ketiga 2013 dari periode sama tahun 2012 sebesar Rp 7,13 triliun.
Advertisement
Beban pokok penjualan perseroan naik dari Rp 5,72 triliun hingga kuartal ketiga 2012 menjadi Rp 7,52 triliun hingga kuartal ketiga 2013.
Laba kotor perseroan turun menjadi Rp 1,28 triliun hingga kuartal ketiga 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 1,41 triliun.
Perseroan mengalami kenaikan beban penjualan dan pemasaran menjadi Rp 111,65 miliar hingga kuartal ketiga 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 98,21 miliar. Biaya eksplorasi perseroan turun menjadi Rp 55,66 miliar pada kuartal ketiga 2013.
“Intensifikasi efisiensi juga tetap menjadi prioritas utama kami. Hal ini terlihat dari realisasi penghematan sampai dengan September 2013 yang mencapai Rp 73,5 miliar dari target Rp 98,9 miliar tahun ini,” ujar Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Tato Miraza dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/11/2013).
Tato menambahkan, pihaknya juga bersikap hati-hati dalam belanja modal untuk keperluan proyek-proyek pengembangan, sehingga posisi keuangan perusahaan akan tetap solid.
Total liabilitas dan ekuitas perseroan naik menjadi Rp 21,24 triliun pada 30 September 2013 dibandingkan 31 Desember 2012 sebesar Rp 19,7 triliun. Kas dan setara kas perseroan turun jadi Rp 3,48 triliun pada 30 September 2013. (Ahm)