PT Acset Indonusa Tbk (ACST) menargetkan laba bersih naik menjadi Rp 100 miliar pada 2014, dibandingkan target perolehan laba Rp 90 miliar pada 2013.
Direktur Utama PT Acset Indonusa Tbk, Ronnie Tan Tiam Seng mengatakan, target laba bersih pada 2014 memang tidak terlalu tinggi. Hal itu karena situasi ekonomi yang bergejolak.
"Kami tidak terlalu tinggi targetkan peningkatan laba bersih pada tahun depan, kami melihat keadaan ekonomi global yang tidak stabil. Namun, perseroan optimis target laba bersih pada tahun depan bisa tercapai," ujar Ronnie seperti ditulis Selasa (5/11/2013).
Sementara itu, target pendapatan perseroan yang bergerak di bidang usaha konstruksi ini diharapkan mencapai Rp 1,2 triliun pada 2014 dibandingkan target pendapatan 2013 sebesar Rp 1 triliun. Kontribusi terbesar pendapatan masih dari konstruksi. Meski begitu, Ronnie memperkirakan, target pendapatan 2013 akan tidak sesuai proyeksi.
"Target peningkatan pendapatan pada tahun depan masih melalui core business, kita masih utamakan di konstruksi untuk meraih peningkatan pendapatan dan raihan laba bersih pada tahun depan," tutur Ronnie.
Untuk mendukung kinerja perseroan pada 2014, perseroan menganggarkan dana belanja modal/capital expenditure (capex) sebesar Rp 60 miliar pada tahun depan.
"Dana capex tidak akan berubah jumlahnya pada tahun ini maupun tahun depan. Tapi dana capex kita akan gunakan ekspansi perseroan yang lebih baik, sehingga bisa menunjang kinerja bisnis di tahun mendatang," kata Ronnie.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan laba yang diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 46,98 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 29,09 miliar.
Pendapatan usaha perseroan naik menjadi Rp 589,96 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 384, 96 miliar. (Dis/Ahm)
Direktur Utama PT Acset Indonusa Tbk, Ronnie Tan Tiam Seng mengatakan, target laba bersih pada 2014 memang tidak terlalu tinggi. Hal itu karena situasi ekonomi yang bergejolak.
"Kami tidak terlalu tinggi targetkan peningkatan laba bersih pada tahun depan, kami melihat keadaan ekonomi global yang tidak stabil. Namun, perseroan optimis target laba bersih pada tahun depan bisa tercapai," ujar Ronnie seperti ditulis Selasa (5/11/2013).
Sementara itu, target pendapatan perseroan yang bergerak di bidang usaha konstruksi ini diharapkan mencapai Rp 1,2 triliun pada 2014 dibandingkan target pendapatan 2013 sebesar Rp 1 triliun. Kontribusi terbesar pendapatan masih dari konstruksi. Meski begitu, Ronnie memperkirakan, target pendapatan 2013 akan tidak sesuai proyeksi.
"Target peningkatan pendapatan pada tahun depan masih melalui core business, kita masih utamakan di konstruksi untuk meraih peningkatan pendapatan dan raihan laba bersih pada tahun depan," tutur Ronnie.
Untuk mendukung kinerja perseroan pada 2014, perseroan menganggarkan dana belanja modal/capital expenditure (capex) sebesar Rp 60 miliar pada tahun depan.
"Dana capex tidak akan berubah jumlahnya pada tahun ini maupun tahun depan. Tapi dana capex kita akan gunakan ekspansi perseroan yang lebih baik, sehingga bisa menunjang kinerja bisnis di tahun mendatang," kata Ronnie.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan laba yang diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 46,98 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 29,09 miliar.
Pendapatan usaha perseroan naik menjadi Rp 589,96 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 384, 96 miliar. (Dis/Ahm)