Menyiasati harga batu bara yang masih melemah, manajemen Bumi Plc mengalihkan fokusnya pada upaya memperbaiki operasional dan efisiensi perusahaan. Upaya ini diharapkan bisa menjaga perusahaan untuk mencapai target produksi dan kinerja keuangan pada 2013.
Anak usaha Bumi Plc, PT Berau Coal sebelumnya melaporkan produksi batu bara perusahaan hingga kuartal III-2013 meningkat 10% menjadi 6 juta ton. Total produksi batu bara perseroan tercatat mencapai 17,5 juta ton atau naik 15,9% hingga akhir September 2013. Menurut manajemen Bumi Plc, perolehan produksi tersebut masih sesuai target sebanyak 23 juta ton pada akhir 2013.
Bumi Plc diketahui telah memangkas belanja modal dari US$ 70 juta menjadi US$ 50 juta pada 2013. Penurunan ini ditujukan untuk mengurangi biaya hauling roads dan jembatan yang mendukung infrastruktur perseroan.
"Kami tetap sangat fokus untuk perbaikan operasional dan efisien yang menjadi prioritas di tengah kondisi harga batu bara yang melemah. Kami telah mencapai pengurangan biaya 6% pada kuartal ketiga dibandingkan tahun lalu," ujar CEO Bumi Plc, Nick von Schirnding, seperti dikutip dari situs Bumiplc, Selasa (5/11/2013).
Nick menambahkan, manajemen mencatat adanya kemajuan untuk mengurangi biaya lainnya. Perseroan mengurangi biaya bahan bakar untuk mine fleet dan shipping serta eksplorasi.
Harga batu bara yang bergerak ke posisi terendah serta prospek jangka pendek yang masih tertekan menjadi tantangan bagi perusahaan tambang. Meski demikian, Bumi Plc memproyeksikan target produksi dan kinerja tidak berubah pada 2013.
Sebagai informasi, Bumi Plc memiliki kepemilikan saham di Berau Coal sekitar 76,2%. Bumi Plc akan menyampaikan kinerja keuangan kepada investor pada pekan ini. Hal itu juga dilakukan agar dapat dimasukkan dalam edaran kepada pemegang saham sehubungan dengan transaksi yang diusulkan dalam rencana pemisahan Bumi Plc dan grup Bakrie. (Ahm/Shd)
Anak usaha Bumi Plc, PT Berau Coal sebelumnya melaporkan produksi batu bara perusahaan hingga kuartal III-2013 meningkat 10% menjadi 6 juta ton. Total produksi batu bara perseroan tercatat mencapai 17,5 juta ton atau naik 15,9% hingga akhir September 2013. Menurut manajemen Bumi Plc, perolehan produksi tersebut masih sesuai target sebanyak 23 juta ton pada akhir 2013.
Bumi Plc diketahui telah memangkas belanja modal dari US$ 70 juta menjadi US$ 50 juta pada 2013. Penurunan ini ditujukan untuk mengurangi biaya hauling roads dan jembatan yang mendukung infrastruktur perseroan.
"Kami tetap sangat fokus untuk perbaikan operasional dan efisien yang menjadi prioritas di tengah kondisi harga batu bara yang melemah. Kami telah mencapai pengurangan biaya 6% pada kuartal ketiga dibandingkan tahun lalu," ujar CEO Bumi Plc, Nick von Schirnding, seperti dikutip dari situs Bumiplc, Selasa (5/11/2013).
Nick menambahkan, manajemen mencatat adanya kemajuan untuk mengurangi biaya lainnya. Perseroan mengurangi biaya bahan bakar untuk mine fleet dan shipping serta eksplorasi.
Harga batu bara yang bergerak ke posisi terendah serta prospek jangka pendek yang masih tertekan menjadi tantangan bagi perusahaan tambang. Meski demikian, Bumi Plc memproyeksikan target produksi dan kinerja tidak berubah pada 2013.
Sebagai informasi, Bumi Plc memiliki kepemilikan saham di Berau Coal sekitar 76,2%. Bumi Plc akan menyampaikan kinerja keuangan kepada investor pada pekan ini. Hal itu juga dilakukan agar dapat dimasukkan dalam edaran kepada pemegang saham sehubungan dengan transaksi yang diusulkan dalam rencana pemisahan Bumi Plc dan grup Bakrie. (Ahm/Shd)