Dana kelolaan reksa dana naik sekitar Rp 6,1 triliun menjadi Rp 191,08 triliun pada Oktober 2013 dibandingkan September 2013 hanya Rp 184,97 triliun.
Meski dana kelolaan reksa dana naik, unit penyertaan reksa dana turun menjadi 118,58 miliar pada Oktober 2013 dari periode September 2013 sebesar 119,09 miliar.
Analis PT Infovesta Utama, Viliawati menuturkan, kenaikan dana kelolaan reksa dana pada Oktober ditopang oleh dua faktor. Pertama, positifnya kinerja aset dasar portofolio reksa dana baik saham, obligasi dan pasar uang.
Kedua, ada penambahan jumlah produk reksa dana tercatat naik 9 produk menjadi 768 produk. Viliawati menambahkan, data inflasi cukup positif memberikan sentimen positif ke bursa saham sehingga juga menopang portofolio reksa dana saham dan campuran.
"Ekspektasi laju inflasi yang melandai dan rilis laporan keuangan emiten kuartal ketiga 2013 turut menopang kinerja pasar modal," ujar Vilia, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (5/11/2013).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 31 Oktober 2013, IHSG naik 4,49% year to date ke level 4.510,63.
Adapun dana kelolaan reksa dana per 31 Oktber 2013 antara lain dana kelolaan reksa dana terproteksi sebesar Rp 38 triliun, dana kelolaan reksa dana saham sebesar Rp 82,55 triliun, dana kelolaan reksa dana pasar uang sebesar Rp 11,51 triliun.
Sementara itu, dana kelolaan reksa dana campuran sebesar Rp 19,28 triliun, dana kelolaan reksa dana indeks sebesar Rp 326,81 miliar, dan reksa dana pendapatan tetap sebesar Rp 27,92 triliun.
Dana kelolaan reksa dana syariah terproteksi mencapai Rp 1,38 triliun, reksa dana syariah saham sebesar Rp 2,58 triliun, reksa dana pasar uang sebesar Rp 105,98 miliar, reksa dana syariah campuran sebesar Rp 4,73 triliun, reksa dana syariah indeks sebesar Rp298,31 miliar.
Sedangkan dana kelolaan reksa dana syariah pendapatan tetap sebesar Rp 576,37 miliar. Dana kelolaan reksa dana ETF saham sebesar Rp 372,31 miliar, reksa dana ETF indeks sebesar Rp 89,3 miliar, dan reksa dana ETF pendapatan tetap sebesar Rp 1,33 triliun. (Ahm)
Meski dana kelolaan reksa dana naik, unit penyertaan reksa dana turun menjadi 118,58 miliar pada Oktober 2013 dari periode September 2013 sebesar 119,09 miliar.
Analis PT Infovesta Utama, Viliawati menuturkan, kenaikan dana kelolaan reksa dana pada Oktober ditopang oleh dua faktor. Pertama, positifnya kinerja aset dasar portofolio reksa dana baik saham, obligasi dan pasar uang.
Kedua, ada penambahan jumlah produk reksa dana tercatat naik 9 produk menjadi 768 produk. Viliawati menambahkan, data inflasi cukup positif memberikan sentimen positif ke bursa saham sehingga juga menopang portofolio reksa dana saham dan campuran.
"Ekspektasi laju inflasi yang melandai dan rilis laporan keuangan emiten kuartal ketiga 2013 turut menopang kinerja pasar modal," ujar Vilia, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (5/11/2013).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 31 Oktober 2013, IHSG naik 4,49% year to date ke level 4.510,63.
Adapun dana kelolaan reksa dana per 31 Oktber 2013 antara lain dana kelolaan reksa dana terproteksi sebesar Rp 38 triliun, dana kelolaan reksa dana saham sebesar Rp 82,55 triliun, dana kelolaan reksa dana pasar uang sebesar Rp 11,51 triliun.
Sementara itu, dana kelolaan reksa dana campuran sebesar Rp 19,28 triliun, dana kelolaan reksa dana indeks sebesar Rp 326,81 miliar, dan reksa dana pendapatan tetap sebesar Rp 27,92 triliun.
Dana kelolaan reksa dana syariah terproteksi mencapai Rp 1,38 triliun, reksa dana syariah saham sebesar Rp 2,58 triliun, reksa dana pasar uang sebesar Rp 105,98 miliar, reksa dana syariah campuran sebesar Rp 4,73 triliun, reksa dana syariah indeks sebesar Rp298,31 miliar.
Sedangkan dana kelolaan reksa dana syariah pendapatan tetap sebesar Rp 576,37 miliar. Dana kelolaan reksa dana ETF saham sebesar Rp 372,31 miliar, reksa dana ETF indeks sebesar Rp 89,3 miliar, dan reksa dana ETF pendapatan tetap sebesar Rp 1,33 triliun. (Ahm)