Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif ditengah pertumbuhan ekonomi nasional yang bergerak di atas ekspektasi. Sayangnya, pemodal asing yang masih membukukan nett sell menahan penguatan indeks lebih tinggi lagi.
Pasar modal Indonesia kali ini juga merespon pergerakan bursa saham regional yang kembali berupaya bergerak positif. Meski sebagian diantaranya akhirnya harus menutup perdagangan dengan bergulat di zona merah.
Pada penutupan perdagangan Rabu (6/11/2013), IHSG melesat di sesi akhir perdagangan dengan menguat 26,47 poin (0,6%) ke level 4.449,76. Penguatan juga dialami indeks saham bluechips yang naik 0,8%.
Kenaikan indeks kali ini terdorong oleh naiknya harga saham dari 130 emiten. Positifnya IHSG berlangsung di tengah pelemahan harga saham dari 121 emiten.
Transaksi perdagangan saham mencapai 148.774 kali dengan efek berpindahtangan sebanyak 3,44 miliar. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 4,68 triliun.
Indeks memulai perdagangan saham cukup meyakinkan dengan menguat ke level 4.428,82 pada sesi pra-pembukaan. Namun, sentimen kurang baik dari regional serta penutupan bursa saham Amerika Serikat (AS) di teritori negatif, memaksa pelaku pasar menahan penguatan indeks.
Seiring rilis data Produk Domestik Bruto kuartal III dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan 5,6%, pemodal mulai cukup yakin kembali masuk pasar modal. IHSG yang semula bergerak di zona merah, perlahan mulai kembali menguat dan masuk zona hijau.
Aksi beli pemodal domestik sempat membawa IHSG masuk posisi tertingginya di sesi kedua ke level 4.442,.02. Sayang, sentimen negatif mendorong indeks kembali masuk zona merah.
Jelang penutupan perdagangan, IHSG kembali melawan dan bergerak menguat di zona hijau. Namun, pergerakan indeks masih dengan fluktuasi yang sangat cepat. Beberapa menit jelang penutupan perdagangan, pelaku pasar kembali berburu saham sehingga mendorong IHSG menguat ke level tertinggi sekaligus menutup perdagangan hari ini.
Gerak sektor saham kali ini cukup variatif dengan penguatan tertinggi dialami emiten perdagangan sebesar 1,86%. Penguatan sektor saham juga dialami emiten barang konsumsi sebesar 1,52%, industri aneka 1,13%, manufaktur 1,11%, dan keuangan 0,67%.
Sementara emiten sektor konstruksi dan infrastruktur mencatat pelemahan terdalam masing-masing sebesar 1,03% dan 0,53%.
Daftar pencetak kenaikan harga saham tertinggi dipuncaki oleh emiten SONA yang menguat Rp 1.025, diikuti UNVR Rp 950, UNTR Rp 800, TCID Rp 500, dan IBST Rp 450.
Di daftar top losser bertengger saham-saham seperti HMSP yang terkoreksi Rp 1.100, LION Rp 700, INTP Rp 550, GGRM Rp 300, dan SILO Rp 200 per saham.(Shd)
Pasar modal Indonesia kali ini juga merespon pergerakan bursa saham regional yang kembali berupaya bergerak positif. Meski sebagian diantaranya akhirnya harus menutup perdagangan dengan bergulat di zona merah.
Pada penutupan perdagangan Rabu (6/11/2013), IHSG melesat di sesi akhir perdagangan dengan menguat 26,47 poin (0,6%) ke level 4.449,76. Penguatan juga dialami indeks saham bluechips yang naik 0,8%.
Kenaikan indeks kali ini terdorong oleh naiknya harga saham dari 130 emiten. Positifnya IHSG berlangsung di tengah pelemahan harga saham dari 121 emiten.
Transaksi perdagangan saham mencapai 148.774 kali dengan efek berpindahtangan sebanyak 3,44 miliar. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 4,68 triliun.
Indeks memulai perdagangan saham cukup meyakinkan dengan menguat ke level 4.428,82 pada sesi pra-pembukaan. Namun, sentimen kurang baik dari regional serta penutupan bursa saham Amerika Serikat (AS) di teritori negatif, memaksa pelaku pasar menahan penguatan indeks.
Seiring rilis data Produk Domestik Bruto kuartal III dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan 5,6%, pemodal mulai cukup yakin kembali masuk pasar modal. IHSG yang semula bergerak di zona merah, perlahan mulai kembali menguat dan masuk zona hijau.
Aksi beli pemodal domestik sempat membawa IHSG masuk posisi tertingginya di sesi kedua ke level 4.442,.02. Sayang, sentimen negatif mendorong indeks kembali masuk zona merah.
Jelang penutupan perdagangan, IHSG kembali melawan dan bergerak menguat di zona hijau. Namun, pergerakan indeks masih dengan fluktuasi yang sangat cepat. Beberapa menit jelang penutupan perdagangan, pelaku pasar kembali berburu saham sehingga mendorong IHSG menguat ke level tertinggi sekaligus menutup perdagangan hari ini.
Gerak sektor saham kali ini cukup variatif dengan penguatan tertinggi dialami emiten perdagangan sebesar 1,86%. Penguatan sektor saham juga dialami emiten barang konsumsi sebesar 1,52%, industri aneka 1,13%, manufaktur 1,11%, dan keuangan 0,67%.
Sementara emiten sektor konstruksi dan infrastruktur mencatat pelemahan terdalam masing-masing sebesar 1,03% dan 0,53%.
Daftar pencetak kenaikan harga saham tertinggi dipuncaki oleh emiten SONA yang menguat Rp 1.025, diikuti UNVR Rp 950, UNTR Rp 800, TCID Rp 500, dan IBST Rp 450.
Di daftar top losser bertengger saham-saham seperti HMSP yang terkoreksi Rp 1.100, LION Rp 700, INTP Rp 550, GGRM Rp 300, dan SILO Rp 200 per saham.(Shd)