Di tengah bursa saham Indonesia masih fluktuaktif sekitar lima perusahaan akan menggelar penawaran saham perdana pada kuartal IV 2013. Sejumlah analis menilai, langkah penawaran saham perdana cukup baik pada akhir tahun ini.
Hal itu mengingat ada kemungkinan window dressing (mempercantik portofolio saham) sehingga berdampak positif untuk bursa saham termasuk penawaran saham perdana.
Analis PT AM Capital, Viviet S Putri mengatakan, salah satu strategi para calon emiten di pasar untuk melakukan penawaran saham perdana setelah kuartal III 2013. Hal itu dilakukan karena melihat sejarah adanya penguatan harga menjelang akhir tahun hingga awal tahun.  "Penguatan harga ini karena aksi window dressing yang dilakukan emiten," tutur Viviet.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan, bursa saham ada peluang kondusif hingga akhir tahun ini. Data ekonomi Indonesia diharapkan positif pada akhir tahun ini sehingga pelaksanaan penawaran saham perdana dapat berjalan lancar.
Sementara itu, Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, saat ini cukup sulit untuk melakukan penawaran saham perdana karena kondisi pasar fluktuaktif. Padahal secara valuasi di bursa saham Indonesia masih menarik. Oleh karena itu, sektor saham bagi perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana sebaiknya dicermati.
Analis PT Recapital Securities, Agustini Hamid mengatakan, ketika perusahaan melakukan penawaran saham perdana ada beberapa hal yang dapat diperhatikan antara lain industri perusahaan, dan penjamin emisi. Selain itu, Agustini mengingatkan, investor untuk melihat jejak rekam perusahaan.
"Motif perusahaan melakukan penawaran saham perdana juga perlu diperhatikan. Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan swasta yang baru saja melakukan IPO banyak tersangkut kasus-kasus seperti Katarina Utama dan Sejahtera Anugrahjaya," ujar Agustini.
Oleh karena itu, Agustini mengingatkan investor untuk melihat mayoritas penggunaan dana IPO. Bila perusahaan menggunakan dana hasil penawaran saham perdana sebagian besar untuk membayar utang maka harus diwaspadai.
"Perusahaan layak dibeli sebagai (alternatif investasi) karena perusahaan mencari pendanaan untuk melakukan perluasan usaha," kata Agustini, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (20/11/2013).
Pemilihan Sektor Saham IPO
Satrio mengatakan, sektor saham komoditas dapat dicermati oleh investor yang ingin membeli saham perdana. Hal itu karena harga komoditas yang menguat. Sementara itu, kalau sektor multifinance tidak terlalu baik karena suku bunga acuan yang tinggi.
"Kalau sektor farmasi sedang tidak disukai karena bahan baku banyak impor. Memang Sidomuncul banyak menggunakan bahan baku lokal tetapi PER di kisaran 18-22 kali jadi potensi naik ada meski berat," kata Satrio.
Sedangkan Reza dan Agustini memilih saham Sidomuncul dapat menjadi pilihan pelaku pasar karena berhubungan dengan sektor konsumsi.
Adapun calon perusahaan yang sedang proses melakukan penawaran saham perdana pada kuartal keempat 2013 yaitu PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk melepas 642,85 juta saham ke publik, PT Indomobil Multi Jasa Tbk melepas 1,29 miliar saham.
Lalu PT Logindo Samuderamakmur Tbk melepas 193,2 juta saham, PT Sidomuncul Tbk melepas 1,2 miliar, dan PT Sawit Sumbermas Sarana akan melepas 1,5 miliar saham ke publik.
Hingga 7 November 2013, ada 27 perusahaan yang sudah mencatatkan saham perdana di BEI. Otoritas pasar modal menargetkan 30 saham dapat melakukan saham perdana pada 2013. (Ahm)
Hal itu mengingat ada kemungkinan window dressing (mempercantik portofolio saham) sehingga berdampak positif untuk bursa saham termasuk penawaran saham perdana.
Analis PT AM Capital, Viviet S Putri mengatakan, salah satu strategi para calon emiten di pasar untuk melakukan penawaran saham perdana setelah kuartal III 2013. Hal itu dilakukan karena melihat sejarah adanya penguatan harga menjelang akhir tahun hingga awal tahun.  "Penguatan harga ini karena aksi window dressing yang dilakukan emiten," tutur Viviet.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan, bursa saham ada peluang kondusif hingga akhir tahun ini. Data ekonomi Indonesia diharapkan positif pada akhir tahun ini sehingga pelaksanaan penawaran saham perdana dapat berjalan lancar.
Sementara itu, Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, saat ini cukup sulit untuk melakukan penawaran saham perdana karena kondisi pasar fluktuaktif. Padahal secara valuasi di bursa saham Indonesia masih menarik. Oleh karena itu, sektor saham bagi perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana sebaiknya dicermati.
Analis PT Recapital Securities, Agustini Hamid mengatakan, ketika perusahaan melakukan penawaran saham perdana ada beberapa hal yang dapat diperhatikan antara lain industri perusahaan, dan penjamin emisi. Selain itu, Agustini mengingatkan, investor untuk melihat jejak rekam perusahaan.
"Motif perusahaan melakukan penawaran saham perdana juga perlu diperhatikan. Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan swasta yang baru saja melakukan IPO banyak tersangkut kasus-kasus seperti Katarina Utama dan Sejahtera Anugrahjaya," ujar Agustini.
Oleh karena itu, Agustini mengingatkan investor untuk melihat mayoritas penggunaan dana IPO. Bila perusahaan menggunakan dana hasil penawaran saham perdana sebagian besar untuk membayar utang maka harus diwaspadai.
"Perusahaan layak dibeli sebagai (alternatif investasi) karena perusahaan mencari pendanaan untuk melakukan perluasan usaha," kata Agustini, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (20/11/2013).
Pemilihan Sektor Saham IPO
Satrio mengatakan, sektor saham komoditas dapat dicermati oleh investor yang ingin membeli saham perdana. Hal itu karena harga komoditas yang menguat. Sementara itu, kalau sektor multifinance tidak terlalu baik karena suku bunga acuan yang tinggi.
"Kalau sektor farmasi sedang tidak disukai karena bahan baku banyak impor. Memang Sidomuncul banyak menggunakan bahan baku lokal tetapi PER di kisaran 18-22 kali jadi potensi naik ada meski berat," kata Satrio.
Sedangkan Reza dan Agustini memilih saham Sidomuncul dapat menjadi pilihan pelaku pasar karena berhubungan dengan sektor konsumsi.
Adapun calon perusahaan yang sedang proses melakukan penawaran saham perdana pada kuartal keempat 2013 yaitu PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk melepas 642,85 juta saham ke publik, PT Indomobil Multi Jasa Tbk melepas 1,29 miliar saham.
Lalu PT Logindo Samuderamakmur Tbk melepas 193,2 juta saham, PT Sidomuncul Tbk melepas 1,2 miliar, dan PT Sawit Sumbermas Sarana akan melepas 1,5 miliar saham ke publik.
Hingga 7 November 2013, ada 27 perusahaan yang sudah mencatatkan saham perdana di BEI. Otoritas pasar modal menargetkan 30 saham dapat melakukan saham perdana pada 2013. (Ahm)