Sukses

Bumi Resources Gunakan Pinjaman Lunasi Sisa Utang ke CIC

PT Bumi Resources Tbk menggunakan pinjaman US$ 430 juta untuk melunasi sisa utang ke China Invesment Corporation (CIC).

Langkah manajemen PT Bumi Resources Tbk untuk melunasi sisa utang sekitar US$ 430 juta kepada China Invesment Corporation (CIC) cukup unik. Untuk melunasi sisa utang itu, perseroan yang bergerak di usaha batu bara ini akan meminjam kembali sekitar US$ 430 juta dari CIC.

Dengan langkah itu perseroan melunasi total utang ke CIC sekitar US$ 1,787 miliar. Perseroan berencana membayarkan sisa utangnya kepada China Investment Corporation (CIC) sebesar US$ 1,357 miliar pada akhir tahun 2013, dari total utang yang mencapai sebesar US$ 1,787 miliar.

"Pinjaman sebesar US$ 430 juta dijalankan selama 3 tahun dengan libor dan bunga sebesar 6,7% per tahun. Tidak ada utang pokok dan bunga dapat dibayarkan pada tahun pertama," tutur Direktur PT Bumi Resources Tbk, Andrew C Beckham, saat paparan publik perseroan, Rabu (20/11/2013).

Pelunasan utang ke CIC juga dilakukan dengan menjual kepemilikan saham perseroan di anak usaha. Andrew mengatakan, perseroan akan melunasi utang dengan menukar kepemilikan saham PT Bumi Resources Tbk sebesar 19% di dalam PT Kaltim Prima Coal. Nilainya mencapai US$ 950 juta.

Lalu perseroan menukarkan kepemilikan saham PT Bumi Resources Tbk sebesar 42% di dalam PT Bumi Resources Mineral Tbk sebesar US$ 257 Juta, dan perseroan akan menggelar penawaran umum terbatas/rights issue US$ 150 juta.

"Untuk total yang akan kami bayar dalam melunasi utang sebesar US$ 1,357 miliar, dari total utang yang mencapai US$ 1,787 miliar. Sehingga perbedaaan atau sisa utang antara kami dengan CIC mencapai sebesar US$ 430 juta," ujar Andrew.

Menurut Andrew, adapun transaksi penyelesaian pinjaman CIC akan dirampungkan pada akhir tahun ini, setelah ada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijalankan perseroan.

Selain itu, ia mengungkapkan, adapun total utang yang dimiliki perseroan hingga kuartal III-2013 sebesar US$ 4,220 miliar. Dengan melunasi utang perseroan kepada CIC, maka utang perseroan tinggal sebesar US$ 2,802 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mencatatkan liabilitas/utang sebesar US$ 7,04 miliar pada 30 September 2013 dari periode 31 Desember 2012 senilai US$ 6,96 miliar.

Perseroan masih mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas induk mencapai US$ 377,51 juta hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai US$ 632,49 juta.

Pendapatan perseroan turun menjadi US$ 2,65 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode 31 Desember 2012 senilai US$ 2,76 miliar. (Dis/Ahm)