Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan meminta persetujuan pemegang saham untuk melunasi utang kepada China Investment Corporation (CIC) lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Desember 2013.
Perseroan telah merilis keterbukaan informasi dalam rangka memenuhi peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.2 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama. Hal itu mengingat total transaksi melebihi 50% dari nilai ekuitas.
Perusahaan batu bara milik grup Bakrie ini harus memperoleh persetujuan paling sedikit 3/4 pemegang saham dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
Agenda RUPSLB itu akan meminta persetujuan pemegang saham terkait transaksi penjualan saham PT Bumi Resources Mineral Tbk dan PT Kaltim Prima Coal. Penjualan saham kedua anak usaha ini sebagai bagian dari pelunasan utang ke CIC sekitar US$ 1,3 miliar.
PT Bumi Resources Tbk akan menjual 10,73 miliar saham dalam PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) atau setara 42% dari modal ditempatkan dan disetor penuh kepada CIC melalui Country Forest Limited (CFL).
Harga penjualan saham sekitar Rp 268 per saham. Nilai penyelesaian transaksi PT Bumi Resources Mineral Tbk itu mencapai US$ 257,4 juta.
Selain itu, PT Kaltim Prima Coal (KPC) akan menerbitkan saham baru lewat right issue/penawaran umum terbatas. PT Kutai Timur Sejahtera dan Tata Power (saat ini bernama Bhivpuri Invesment Limited) akan mengambil saham baru yang diterbitkan oleh KPC itu.
Sedangkan pemegang saham KPC lainnya Sangata Holdings, SC, Kalimantan Coal Limited (KCL), dan Sitrade Coal (SC), PT Bumi Resources Tbk tidak akan mengambil saham itu.
Lalu Newco akan memegang saham KPC melalui rights issue sebesar 80.560 saham baru atau setara 19% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Setelah rights issue itu selesai maka seluruh saham Newco akan diserahkan kepada CICI. Nilai transaksi penjualan Newco ini sekitar US$ 950 juta.
Setelah reorganisasi KPC itu selesai, perseroan masih memiliki saham di KPC sekitar 51% baik secara langsung dan tidak langsung.
Selain melakukan transaksi penjualan saham BRMS dan KPC, perseroan juga akan mengeluarkan saham baru senilai US$ 150 juta. Namun perseroan belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai pelepasan saham baru itu.
"Kami akan menerbitkan prospektus pada 26 November mengenai rencana penerbitan saham itu, dan meminta persetujuan pemegang saham pada 20 Desember 2013. Hingga kini harga penawaran saham baru itu belum diputuskan," ujar Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (21/11/2013). (Ahm)
Perseroan telah merilis keterbukaan informasi dalam rangka memenuhi peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.2 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama. Hal itu mengingat total transaksi melebihi 50% dari nilai ekuitas.
Perusahaan batu bara milik grup Bakrie ini harus memperoleh persetujuan paling sedikit 3/4 pemegang saham dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
Agenda RUPSLB itu akan meminta persetujuan pemegang saham terkait transaksi penjualan saham PT Bumi Resources Mineral Tbk dan PT Kaltim Prima Coal. Penjualan saham kedua anak usaha ini sebagai bagian dari pelunasan utang ke CIC sekitar US$ 1,3 miliar.
PT Bumi Resources Tbk akan menjual 10,73 miliar saham dalam PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) atau setara 42% dari modal ditempatkan dan disetor penuh kepada CIC melalui Country Forest Limited (CFL).
Harga penjualan saham sekitar Rp 268 per saham. Nilai penyelesaian transaksi PT Bumi Resources Mineral Tbk itu mencapai US$ 257,4 juta.
Selain itu, PT Kaltim Prima Coal (KPC) akan menerbitkan saham baru lewat right issue/penawaran umum terbatas. PT Kutai Timur Sejahtera dan Tata Power (saat ini bernama Bhivpuri Invesment Limited) akan mengambil saham baru yang diterbitkan oleh KPC itu.
Sedangkan pemegang saham KPC lainnya Sangata Holdings, SC, Kalimantan Coal Limited (KCL), dan Sitrade Coal (SC), PT Bumi Resources Tbk tidak akan mengambil saham itu.
Lalu Newco akan memegang saham KPC melalui rights issue sebesar 80.560 saham baru atau setara 19% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Setelah rights issue itu selesai maka seluruh saham Newco akan diserahkan kepada CICI. Nilai transaksi penjualan Newco ini sekitar US$ 950 juta.
Setelah reorganisasi KPC itu selesai, perseroan masih memiliki saham di KPC sekitar 51% baik secara langsung dan tidak langsung.
Selain melakukan transaksi penjualan saham BRMS dan KPC, perseroan juga akan mengeluarkan saham baru senilai US$ 150 juta. Namun perseroan belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai pelepasan saham baru itu.
"Kami akan menerbitkan prospektus pada 26 November mengenai rencana penerbitan saham itu, dan meminta persetujuan pemegang saham pada 20 Desember 2013. Hingga kini harga penawaran saham baru itu belum diputuskan," ujar Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (21/11/2013). (Ahm)