Hingga kini tingkat pemahaman produk dan jasa di pasar modal Indonesia masih rendah. Berdasarkan data mengenai indeks literasi sektor jasa keuangan menunjukkan tingkat pemanfaatan produk dan jasa pasar modal ternyata baru mencapai 0,11%.
Selain itu, hanya ada 1 dari 100 penduduk Indonesia yang aktif di pasar modal Indonesia. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong jumlah investor domestik untuk aktif di pasar modal.
"Kalau masyarakat yang mengetahui pengetahuan pasar modal hanya 3,79%. Pengetahuan yang didapatkan masyarakat cukup baik lah. Tapi, kita inginkan meningkat terus jumlah investor domestik, agar kebergantungan itu berkurang kepada asing," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhadia dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo di hotel Ritz Carlton Pacific Place, Rabu (27/11/2013).
Memang pasar modal Indonesia tidak dapat lepas dari keadaan global dan investor asing. Nurhaida mengatakan, OJK memiliki cara khusus untuk meningkatkan investor domestik.
Adapun program khusus untuk meningkatkan investor domestik dari OJK seperti penyediaan investment gallery di perguruan tinggi yang ada di Indonesia Selain itu, pihaknya melakukan sosialisasi mengenai pasar modal Indonesia.
OJK juga melakukan perubahan aturan agar cakupun investor domestik yang ada di dalam negeri lebih banyak lagi. Salah satu dengan memperluas pemasaran produk pasar modal.
"Dengan cara manajer investasi dapat melakukan pemasaran produk, tidak hanya dari perbankan namun bisa pihak-pihak lain yang sudah tersebar luas di Indonesia. Broker juga punya online trading yang aktif, jadi bisa menjangkau masyarakat luas," kata Nurhaida.
Nurhaida mengungkapkan, jika kapasitas investor domestik meningkat, maka pasar modal Indonesia tidak akan bergantung lagi kepada investor asing. Indonesia juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan jumlah investor domestik yang aktif di pasar modal. (Dis/Ahm)
Selain itu, hanya ada 1 dari 100 penduduk Indonesia yang aktif di pasar modal Indonesia. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong jumlah investor domestik untuk aktif di pasar modal.
"Kalau masyarakat yang mengetahui pengetahuan pasar modal hanya 3,79%. Pengetahuan yang didapatkan masyarakat cukup baik lah. Tapi, kita inginkan meningkat terus jumlah investor domestik, agar kebergantungan itu berkurang kepada asing," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhadia dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo di hotel Ritz Carlton Pacific Place, Rabu (27/11/2013).
Memang pasar modal Indonesia tidak dapat lepas dari keadaan global dan investor asing. Nurhaida mengatakan, OJK memiliki cara khusus untuk meningkatkan investor domestik.
Adapun program khusus untuk meningkatkan investor domestik dari OJK seperti penyediaan investment gallery di perguruan tinggi yang ada di Indonesia Selain itu, pihaknya melakukan sosialisasi mengenai pasar modal Indonesia.
OJK juga melakukan perubahan aturan agar cakupun investor domestik yang ada di dalam negeri lebih banyak lagi. Salah satu dengan memperluas pemasaran produk pasar modal.
"Dengan cara manajer investasi dapat melakukan pemasaran produk, tidak hanya dari perbankan namun bisa pihak-pihak lain yang sudah tersebar luas di Indonesia. Broker juga punya online trading yang aktif, jadi bisa menjangkau masyarakat luas," kata Nurhaida.
Nurhaida mengungkapkan, jika kapasitas investor domestik meningkat, maka pasar modal Indonesia tidak akan bergantung lagi kepada investor asing. Indonesia juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan jumlah investor domestik yang aktif di pasar modal. (Dis/Ahm)