Pengusaha batu bara Samin Tan mendapatkan dana dari Raiffeisen Bank International AG sekitar US$ 223 juta. Dana itu digunakan untuk mendanai akuisisi 23,8% kepemilikan saham dalam Bumi Plc dari grup Bakrie.
Hal itu disampaikan Direktur PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk, Kenneth Allan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/11/2013).
 "Samin Tan melalui Ravenwood Acquisition Company Limited (RACL) akan menyediakan sejumlah US$ 223 juta dari pinjaman Raiffesen Bank International AG untuk mendanai akuisisi 23,8% kepemilikan saham dalam Bumi Plc dari grup Bakrie. Bukan melalui grup Borneo," ujar Kenneth.
Ia menambahkan, setelah penyelesaian usulan separation transaction, grup Borneo tidak akan memiliki 47,6% saham dalam Bumi Plc. Perseroan tetap akan mempertahankan kepemilikan 23,8% saham. "RACL yang juga akan memegang 23,8% saham dalam Bumi Plc," kata Kenneth.
Grup Borneo tidak memiliki keterkaitan dan kepentingan dalam pendanaan akuisisi. Sebelumnya antara manajemen Bumi Plc dan Samin Tan membuat kesepakatan terkait proses pemisahan grup Bakrie dan Bumi Plc.
Samin Tan harus membuktikan pembiayaan pembelian saham Bumi Plc dari grup Bakrie Namun waktu yang ditentukan hingga 20 November 2013, Samin Tan belum dapat menyerahkan bukti pembiayaan itu. Bukti itu sebagai salah satu persyaratan Ravenwood, perusahaan milik Samin Tan.
Grup Bakrie akan membeli saham PT Bumi Resources Tbk di Bumi Plc senilai US$ 501 juta, dan dibayar tunai. Grup Bakrie akan merogoh dana US$ 278 juta. Sementara, Samin Tan akan mengeluarkan dana sekitar US$ 223 juta untuk memegang 23,8% saham Bumi Plc milik grup Bakrie.
Manajemen Bumi Plc pun memberikan waktu hingga 29 November 2013 kepada Samin Tan untuk memberikan bukti pembiayaan itu.
Raiffeisen Bank International AG (RBI) merupakan institusi keuangan Austria yang melayani korporat dan investasi. Grup bank ini memiliki anak usaha memberikan layanan jasa keuangan lainnya seperti leasing, asset management, dan merger serta akuisisi. RBI juga institusi yang melayani sektor keuangan di seluruh dunia dan Asia. (Ahm)
Hal itu disampaikan Direktur PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk, Kenneth Allan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/11/2013).
 "Samin Tan melalui Ravenwood Acquisition Company Limited (RACL) akan menyediakan sejumlah US$ 223 juta dari pinjaman Raiffesen Bank International AG untuk mendanai akuisisi 23,8% kepemilikan saham dalam Bumi Plc dari grup Bakrie. Bukan melalui grup Borneo," ujar Kenneth.
Ia menambahkan, setelah penyelesaian usulan separation transaction, grup Borneo tidak akan memiliki 47,6% saham dalam Bumi Plc. Perseroan tetap akan mempertahankan kepemilikan 23,8% saham. "RACL yang juga akan memegang 23,8% saham dalam Bumi Plc," kata Kenneth.
Grup Borneo tidak memiliki keterkaitan dan kepentingan dalam pendanaan akuisisi. Sebelumnya antara manajemen Bumi Plc dan Samin Tan membuat kesepakatan terkait proses pemisahan grup Bakrie dan Bumi Plc.
Samin Tan harus membuktikan pembiayaan pembelian saham Bumi Plc dari grup Bakrie Namun waktu yang ditentukan hingga 20 November 2013, Samin Tan belum dapat menyerahkan bukti pembiayaan itu. Bukti itu sebagai salah satu persyaratan Ravenwood, perusahaan milik Samin Tan.
Grup Bakrie akan membeli saham PT Bumi Resources Tbk di Bumi Plc senilai US$ 501 juta, dan dibayar tunai. Grup Bakrie akan merogoh dana US$ 278 juta. Sementara, Samin Tan akan mengeluarkan dana sekitar US$ 223 juta untuk memegang 23,8% saham Bumi Plc milik grup Bakrie.
Manajemen Bumi Plc pun memberikan waktu hingga 29 November 2013 kepada Samin Tan untuk memberikan bukti pembiayaan itu.
Raiffeisen Bank International AG (RBI) merupakan institusi keuangan Austria yang melayani korporat dan investasi. Grup bank ini memiliki anak usaha memberikan layanan jasa keuangan lainnya seperti leasing, asset management, dan merger serta akuisisi. RBI juga institusi yang melayani sektor keuangan di seluruh dunia dan Asia. (Ahm)