Salah satu investor kakap individu di pasar modal tanah air, Lo Kheng Hong mengatakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mampu menawarkan keuntungan (capital gain) hingga 6.000% dari perusahaan terbuka (emiten).
Dia mencontohkan, seperti emiten pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk yang bisa memberikan imbal hasil (return) sebesar 6.000%.
Padahal saat Hong bergabung menjadi salah satu investor di emiten berkode CPIN itu dengan harga saham awal sekitar Rp 800 per lembar.
"Cuma makanan ayam saja saya bisa dapat capital gain sampai 6.000%," ujar dia saat ditemui di acara Investor Summit, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Hong mengaku, tak ada portofolio investasi selain saham yang mampu menjanjikan keuntungan hingga ribuan persen tersebut, baik itu berupa deposito, emas, maupun properti yang harganya terus melambung setiap tahun sekalipun.
"Memang ada deposito yang bisa memberikan return 6.000%?. Dolar Amerika Serikat (AS), emas atau properti yang juga menawarkan capital gain serupa? Yang bisa memberikan ini cuma di BEI," katanya.
Diakuinya, masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa pasar modal di tanah air dapat menjanjikan keuntungan berlipat.
"Kalau mereka tahu ada keuntungan 6.000% atau lebih di BEI, pasti puluhan juta orang akan datang ke Indonesia untuk beli saham di sini," tandas Hong. Â
Dia memperhatikan kondisi dan situasi di Indonesia, di mana sejumlah emiten tersebut telah berkontribusi besar dalam membangun pertumbuhan ekonomi di negara ini, termasuk menciptakan para pengusaha kelas kecil dan menengah.
"Di jalan kita bertemu dengan gardu tol merupakan milik PT Jasa Marga Tbk, naik mobil merek Avanza milik PT Astra International Tbk, membangun jembatan menggunakan semen dari PT Semen Indonesia Tbk, dan lainnya. Perusahaan publik memproduksi barang dan jasa serta menyerap tenaga kerja," jelas Hong.(Fik/Nrm)
Dia mencontohkan, seperti emiten pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk yang bisa memberikan imbal hasil (return) sebesar 6.000%.
Padahal saat Hong bergabung menjadi salah satu investor di emiten berkode CPIN itu dengan harga saham awal sekitar Rp 800 per lembar.
"Cuma makanan ayam saja saya bisa dapat capital gain sampai 6.000%," ujar dia saat ditemui di acara Investor Summit, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Hong mengaku, tak ada portofolio investasi selain saham yang mampu menjanjikan keuntungan hingga ribuan persen tersebut, baik itu berupa deposito, emas, maupun properti yang harganya terus melambung setiap tahun sekalipun.
"Memang ada deposito yang bisa memberikan return 6.000%?. Dolar Amerika Serikat (AS), emas atau properti yang juga menawarkan capital gain serupa? Yang bisa memberikan ini cuma di BEI," katanya.
Diakuinya, masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa pasar modal di tanah air dapat menjanjikan keuntungan berlipat.
"Kalau mereka tahu ada keuntungan 6.000% atau lebih di BEI, pasti puluhan juta orang akan datang ke Indonesia untuk beli saham di sini," tandas Hong. Â
Dia memperhatikan kondisi dan situasi di Indonesia, di mana sejumlah emiten tersebut telah berkontribusi besar dalam membangun pertumbuhan ekonomi di negara ini, termasuk menciptakan para pengusaha kelas kecil dan menengah.
"Di jalan kita bertemu dengan gardu tol merupakan milik PT Jasa Marga Tbk, naik mobil merek Avanza milik PT Astra International Tbk, membangun jembatan menggunakan semen dari PT Semen Indonesia Tbk, dan lainnya. Perusahaan publik memproduksi barang dan jasa serta menyerap tenaga kerja," jelas Hong.(Fik/Nrm)