Pasar modal Indonesia menutup indeks saham di zona hijau pada pekan lalu. Investor asing melakukan aksi beli dan spekulasi data inflasi akan positif membuat indeks saham dapat ditutup naik 22,51 poin ke level 4.256.
Awal pekan ini, sejumlah rilis data ekonomi akan mempengaruhi pergerakan indeks saham. Pergerakan nilai tukar rupiah yang masih tertekan terhadap dolar Amerika Serikat juga berdampak ke indeks saham. Bila rupiah kembali tembus di kisaran 12.000 maka ada kekhawatiran indeks saham terus akan menembus level support.
Pelemahan rupiah berdampak ke sektor saham yang banyak menggunakan menggunakan bahan baku impor. Oleh karena itu, sektor saham manufaktur cenderung mengalami tekanan pada pekan lalu. Meski demikian, sektor saham manufaktur ada kemungkinan menguat karena telah mengalami koreksi secara teknikal.
Sektor saham perkebunan dan infrastruktur ada peluang bergerak positif pada pekan ini. Lalu bagaimana pergerakan sektor saham lainnya? Bagaimana sektor saham yang diuntungkan dengan pelemahan rupiah? Apakah IHSG melanjutkan penguatan?
Berikut wawancara Liputan6.com dengan Research Analyst PT First Asia Capital, David Sutyanto: (Yas/Ahm)
[VIDEO] Market Update: Rupiah dan Inflasi akan Pengaruhi IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak variasi dengan rentang 4.150-4.750 pada pekan ini.
Advertisement