Sukses

Bayar Utang, Bumi Resources Cari Dana Lewat Private Placement

PT Bumi Resources Tbk mencari dana untuk membayar utang dengan menawarkan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melakukan penambahan modal dengan menawarkan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/private placement. Perseroan menawarkan saham dalam jumlah cukup besar mencapai 13,65 miliar saham  dengan nilai nominal baru Rp 200.

Perseroan menerbitkan satu jenis saham baru dengan nilai nominal berbeda dari saham yang telah diterbitkan saat ini dengan nilai nominal Rp 500.

Oleh karena itu, saham yang telah dan akan diterbitkan menjadi dua seri saham yaitu saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 dan saham seri B dengan nilai nominal Rp 200. Adapun saham seri B memiliki hak sama dengan saham seri A perseroan. Harga saham baru yang ditawarkan sebesar Rp 425 per saham.

Saham baru ini akan ditawarkan kepada beberapa kreditur perseroan yang berminat ikut dalam program penyelesaian utang melalui konversi utang menjadi saham. Perseroan akan menggunakan hasil private placement ini dengan membayar utang sebanyak-banyaknya Rp 5,8 triliun.

Dalam prospektus yang diterbitkan, Kamis (5/12/2013), perseroan melakukan aksi korporasi ini untuk memperkuat sruktur permodalan dan mengurang utang. Selain itu, perseroan ingin mengurangi beban keuangan pembiayaan dan penurunan risiko keuangan.

Apabila penambahan modal ini menjadi efektif maka, persentase kepemilikan dari pemegang saham lain akan mengalami penurunan sebesar 39,68%. Aksi korporasi BUMI ini sebagai salah satu cara untuk melunasi sisa utang ke China Investment Corporation (CIC) sebesar US$ 1,3 miliar.

Untuk melakukan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Desember 2013.

Analis PT Buana Capital, Alfred Nainggolan mengatakan, penambahan modal dengan private placement ini memang harus dilakukan oleh PT Bumi Resources Tbk. Langkah ini menandakan ketidakmampuan perseroan untuk merestrukrisasi utang dengan utang baru.
Selain itu, perseroan juga terlihat tidak percaya diri untuk mencari dana lewat penawaran saham dengan mekanisme rights issue.

"Mau tidak mau mereka memang harus mendapatkan dana untuk membayar utangnya. Apalagi mereka harus membayar utang dalam cukup besar untuk dalam 1-2 tahun ke depan," ujar Alfred saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (5/12/2103).

Pemegang saham PT Bumi Resources Tbk antara lain JPMCB-Vallar Investments UK Limited sebesar 29,18% dan publik kurang dari 5% sebesar 70,82%. (Ahm)