Manajemen Bumi Plc mendesak mantan Direktur Utama PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) Rosan Roeslani untuk membayar dana US$ 173 juta dalam bentuk tunai atau aset. Hal itu dilakukan sesuai perjanjian Bumi Plc dengan BRAU mengingat adanya penyelewengan dana yang ditemukan oleh Bumi Plc pada 2011 lalu.
"Meski demikian dalam surat edaran yang dikeluarkan pada 3 Desember 2013, Rosan telah menyangkal kewajibannya,"ujar manajemen Bumi Plc, seperti dikutip dari situs Bumi Plc, Jumat (6/12/2103).
Bumi Plc pun menegaskan, tanggung jawab Rosan untuk mentransfer uang atau aset berdasarkan perjanjian yang telah disetujui. Manajemen Bumi Plc telah melakukan tinjauan dan legal advice mengenai kewajiban mantan Direktur Utama Berau itu tersebut. Langkah Bumi Plc menegakkan haknya melalui arbitrase di Singapura sesuai perjanjian dengan Rosan Roeslani.
Hal itu dilakukan setelah mempertimbangkan semua jalan alternatif untuk memberikan kesempatan kepada Rosan Roeslani. Adapun batas waktu yang diberikan ke Rosan untuk menyerahkan kewajibannya dalam bentuk tunai dan aset itu pada 26 Desember 2013.
Sebelumnya ada kesepakatan yang merupakan penyelesaian atas dugaan penyimpangan dana di BRAU senilai US$ 201 juta pada 2011 dan 2012. Hal itu terjadi saat Rosan menjadi Direktur Utama PT Berau Coal Tbk.
Bumi Plc menemukan dugaan penyelewengan dana oleh anak usahanya senilai US$ 201 juta. Hal itu karena terjadi transaksi bisnis yang tidak jelas. Sebelumnya Bumi Plc memiliki saham BRAU sebesar 84,7%.
Sebelumnya Rosan bersama Erick Thohir dan Handy Soetedjo telah membeli klub sepak bola Inter Milan. Konsorsium yang dipimpin oleh Erick Thohir ini telah membeli 70% saham Inter Milan sekitar Oktober 2013 lalu.
Pembelian saham Inter Milan ini pun mendapatkan kritikan dari Nathaniel Rothschil. Hal itu karena Rotschild melihat peran Rosan Roeslani dalam membeli Inter Milan. Padahal sebelumnya ada dugaan penyelewengan dana di Berau yang merupakan anak usaha Bumi Plc. Rothschild memiliki 21% hak suara di Bumi Plc.
Rosan pun pernah menegaskan kalau tidak logis membuat hubungan antara investasi Inter Milan dan situasi di Bumi Plc. (Ahm)
"Meski demikian dalam surat edaran yang dikeluarkan pada 3 Desember 2013, Rosan telah menyangkal kewajibannya,"ujar manajemen Bumi Plc, seperti dikutip dari situs Bumi Plc, Jumat (6/12/2103).
Bumi Plc pun menegaskan, tanggung jawab Rosan untuk mentransfer uang atau aset berdasarkan perjanjian yang telah disetujui. Manajemen Bumi Plc telah melakukan tinjauan dan legal advice mengenai kewajiban mantan Direktur Utama Berau itu tersebut. Langkah Bumi Plc menegakkan haknya melalui arbitrase di Singapura sesuai perjanjian dengan Rosan Roeslani.
Hal itu dilakukan setelah mempertimbangkan semua jalan alternatif untuk memberikan kesempatan kepada Rosan Roeslani. Adapun batas waktu yang diberikan ke Rosan untuk menyerahkan kewajibannya dalam bentuk tunai dan aset itu pada 26 Desember 2013.
Sebelumnya ada kesepakatan yang merupakan penyelesaian atas dugaan penyimpangan dana di BRAU senilai US$ 201 juta pada 2011 dan 2012. Hal itu terjadi saat Rosan menjadi Direktur Utama PT Berau Coal Tbk.
Bumi Plc menemukan dugaan penyelewengan dana oleh anak usahanya senilai US$ 201 juta. Hal itu karena terjadi transaksi bisnis yang tidak jelas. Sebelumnya Bumi Plc memiliki saham BRAU sebesar 84,7%.
Sebelumnya Rosan bersama Erick Thohir dan Handy Soetedjo telah membeli klub sepak bola Inter Milan. Konsorsium yang dipimpin oleh Erick Thohir ini telah membeli 70% saham Inter Milan sekitar Oktober 2013 lalu.
Pembelian saham Inter Milan ini pun mendapatkan kritikan dari Nathaniel Rothschil. Hal itu karena Rotschild melihat peran Rosan Roeslani dalam membeli Inter Milan. Padahal sebelumnya ada dugaan penyelewengan dana di Berau yang merupakan anak usaha Bumi Plc. Rothschild memiliki 21% hak suara di Bumi Plc.
Rosan pun pernah menegaskan kalau tidak logis membuat hubungan antara investasi Inter Milan dan situasi di Bumi Plc. (Ahm)