Sukses

Antisipasi Tapering Bikin Bursa AS Ditutup Flat

Antisipasi Tapering Bikin Bursa AS Ditutup Flat pada perdagangan saham Jumat sore atau Sabtu (14/12/2013) pagi.

Bursa saham Amerika Serikat (AS)  ditutup flat pada perdagangan saham Jumat sore atau Sabtu (14/12/2013) pagi. Akan tetapi indeks saham ini cenderung melemah selama sepekan didorong sentimen fokus pelaku pasar terhadap pertemuan bank sentral AS pekan depan.

Pelaku pasar melihat signal bank sentral AS akan menarik dana stimulus moneter secepatnya. Dengan sentimen itu, berdasarkan data Reuters, investor telah menarik dana sekitar US$ 6,51 miliar dari reksa dana saham pada Rabu lalu. Hal itu menandakan penarikan jumlah dana besar.

 Indeks Dow Jones menguat 15,93 poin atau 0,1% ke level 15.755,36. Indeks S&P 500 turun tipis 0,18 poin atau 0,01% ke level 1.775,32. Indeks Nasdaq naik 2,57 poin atau 0,06% ke level 4.000,97.

Selama sepekan ini, indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing melemah 1,52%. Indeks Nasdaq melemah 1,52%.

Penurunan indeks saham ini terbesar sejak Agustus. Sementara itu, secara teknikal, indeks S&P ada tanda menguat dengan ditutup menguat di atas 1.775. Angka itu 2% di bawah level tertinggi.

Indeks S&P telah berbalik arah dala pekan ini.  Trader menyatakan, hal itu menunjukkan tidak ada tanda investor panik.

Investor mengantisipasi rencana bank sentral AS untuk menarik dana stimulusnya (tapering). Banyak pelaku pasar mengharapkan The Federal Reserve mengumumkan tapering pada Maret 2013.

Data ekonomi menguat akhir-akhir ini menandakan bank sentral AS akan melakukan tapering secepatnya. Hal itu akan diputuskan pada pertemuan The Fed pada 17-18 Desember 2013 ini.

"fokus masih apa yang akan dikatakan The Fed pada Rabu Depan. Sejumlah orang berpikir The Fed akan mengumumkan tapering. Tetapi menurut saya kita perlu sejumlah kejelasan lagi," ujar Ken Polcari, Direktur NYSE Floor division di O'Neil Securities, seperti dikutip dari Reuters, Jumat pekan ini.

Adapun saham yang menguat seperti Twitter Inc naik 6,6% ke level US$ 59 pada akhir pekan ini setelah pengguna protes sehingga memaksa perseroan untuk mengubah sejumlah feature untuk melindungi pengguna Twitter.

Total volume perdagangan saham sekitar 5,5 miliar saham di bursa saham AS di bawah rata-rata sekitar 6,1 miliar.