Sukses

PGN Dapat Bisnis Baru dengan Kebijakan Open Access

Kebijakan open access dinilai dapat memberikan manfaat bagi PT Perusahaan Gas Negara Tbk untuk membuka bisnis baru.

Rencana kebijakan open access untuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dinilai dapat memberikan dampak positif untuk bisnis perseroan ke depan. Hal itu karena perseroan dapat menyewakan pipa gas dan sektor transmisi gas.

Analis PT Panin Sekuritas Tbk, Fajar Indra mengatakan, kebijakan open access yang ditujukan kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tidak perlu dikhawatirkan. Hal itu karena dengan membuka akses pipa gas, maka dampaknya bisa memberikan bisnis yang baru bagi perseroan dalam meningkatkan laba dan pendapatan.

"Kebijakan open access memberikan dampak dan peluang yang bagus bagi perseroan, seperti di sektor transmisi gas dan menyewakan pipa gas. Sehingga laba dan pendapatan perseroan akan mengalam peningkatan," ujar Fajar dalam ulasannya, Senin (16/12/2013).

Fajar menilai, perseroan tidak perlu khawatir dengan kebijakan open access. Perseroan masih memiliki prospek bisnis yang sangat baik untuk dikembangkan ke depan. Dengan kebijakan open access itu maka perseroan memiliki sumber pendapatan selain distribusi gas.

"Untuk itu perseroan jangan terlalu khawatir dalam melaksanakan open access, karena masih banyak peluang yang dimiliki perseroan. Masih banyak bisnis lain yang bisa dikembangkan ke depannya," tutur Fajar.

Seperti diketahui, harga saham PGAS berada di level Rp 5.450 pada 21 Oktober 2013 per saham. Saham PGAS bergerak melemah 3,24% ke level Rp 4.475 pada perdagangan saham Senin (16/12/2013).

Perseroan mencatatkan pendapatan naik sekitar 20% dari US$ 1,8 miliar hingga September 2012 menjadi US$ 2,2 miliar hingga September 2013.

Pendapatan itu meningkat seiring kenaikan volume distribusi menjadi 808 MMSCFD hingga kuartal III 2013 dari 801 MMSCFD pada periode sama tahun lalu.

Sedangkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 3% menjadi US$ 641,61 juta hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai US$ 621,28 juta. (Dis/Ahm)