Sukses

Rupiah Tertekan Menahan Laju IHSG pada 2013

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertinggal dari negara-negara lain pada 2013.

Laju perjalanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari awal hingga akhir tahun 2013 masih tertinggal dari negara-negara lain. Nilai tukar rupiah mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menyebabkan IHSG merosot sejak semester kedua 2013.

Hal ini disampaikan oleh Chief Economist and Director for Investor Relation Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat ketika ditemui di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (18/13/2013).

"Kinerja IHSG mengalami naik turun dari awal tahun sampai sekarang, laju IHSG kita juga tertinggal dari negara lain. Faktor lemahnya rupiah yang mengakibatkan IHSG kita kalah. Untuk itu kinerja melemahnya rupiah harus diperhatikan pemerintah, agar memberikan respon bagi IHSG dan perbaikan current account defisit," ujarnya.

Budi menjelaskan, banyak gejolak melanda baik dari luar dan dalam negeri yang berdampak terhadap kinerja pasar modal Indonesia. Gejolak itu mulai dari kenaikan suku bunga acuan/BI Rate dan pelemahan rupiah yang berdampak ke emiten seperti sektor keuangan khususnya perbankan.

"Untuk itu investor haruslah punya sikap yang baik terhadap gejala yang terjadi saat ini, khususnya pelemahan rupiah yang bisa merembet kemana-mana. Dampak global juga harus diwaspadai dengan baik," tegasnya.

Lanjut Budi, faktor ekonomi global masih harus diwaspadai pada tahun depan. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan laju IHSG. Oleh karena itu, kebijakan tapering off yang akan dijalankan oleh AS harus dicermati sebaik mungkin.

Selain itu, ia mengungkapkan, ketika pemerintah dapat mewaspadai gejolak ekonomi yang terjadi dari domestik maupun luar, maka pemerintah lebih bisa mengambil tindakan di setiap gejolak yang terjadi pada tahun depan.

Berdasarkan data BEI untuk kinerja laju di bursa saham global, IHSG berada di peringkat 10 dengan melemah 3,11% ke level 4.182 hingga 17 Desember 2013. Indeks saham Nikkei 225 Jepang memimpin kenaikan indeks saham untuk bursa global. Indeks saham Nikkei telah menguat 46,98% ke level 15.278,63. (Dis/Ahm)

Baca Juga:

Naik 13 Poin, Spekulasi Batalnya Tapering The Fed Angkat IHSG

[VIDEO] Market Update: Menanti Kabar Tapering The Fed

[VIDEO] Market Update: IHSG Fokus pada Pertemuan The Fed




Video Terkini