Setiap tutup tahun, Bursa Efek Indonesia selalu melakukan tradisi tiup terompet di lantai bursa. Tiupan terompet tetap gempita meski penutupaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir tahun ini tak segemilang 2012.
Sebagai perdagangan terakhir tahun 2013, para pialang dan pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap merayakannya dengan penuh syukur dan suka cita.
Saat hitungan mundur ke jam 16.00 JATS, para pejabat OJK bersiap memencet bel penutupan yang langsung diikuti tiup terompet oelh para pialang. Kemeriahan juga terlihat dengan kertas warni warni yang ditebar di semua ruangan. Balon warna-warni juga ikut dilepas yang menambah suasana suka cita.
Advertisement
IHSG tahun 2013 akhirnya ditutup di level 4.274 yang menguat 61,19 poin. Level ini memang lebih rendah dibanding penutupan tahun 2012 di posisi 4.316.
Jika melihat sepanjang 2013, IHSG tahun ini memang bergerak bak roller coaster. IHSG pernah mencatat level tertingginya sepanjang sejarah bursa di posisi 5.214 pada tanggal 20 Mei 2013.Â
Kondisi ekonomi global yang bergejolak ditambah sentimen negatif dari dalam negeri mengiringi aksi roller coaster IHSG 2013.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad dalam sambutan singkatnya mengakui indeks bursa Indonesia tidak mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Pasalnya, Indonesia mengalami guncangan akibat faktor eksternal dan internal.
"Kita perlu mensyukuri kondisi ini meski indeks tidak meningkat seperti tahun sebelumnya. Tapi kondisi ini cukup kondusif walaupun Amerika Serikat dan Eropa bergejolak. Terima kasih kepada semua pihak, kami berharap pemangkau kepentingan pasar modal untuk bekerja keras lagi tahun depan," ucap Muliaman di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Selamat Menyambut Tahun Baru 2014....
(Fik/Ndw/Igw)