Siap-siap bagi Anda yang telah melakukan investasi di saham dan melakukan perdagangan saham secara harian di bursa, mulai hari ini ada perubahan satuan lot saham dan fraksi harga. Otoritas bursa mengubah satuan lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar saham.
Dengan perubahan satuan lot saham itu maka maksimum volume order di paar reguler dan pasar tunai berubah dari 10 ribu lot menjadi 50 ribu lot.
Selain itu, otoritas bursa juga mengubah fraksi harga saham dari lima kelompok harga menjadi tiga kelompok harga antara lain kelompok harga kurang dari Rp 500 maka tick pricenya menjadi Rp 1 dengan maksimum perubahan Rp 20.
Lalu harga saham Rp 500 hingga kurang dari Rp 5.000 maka tick price nya Rp 5 dengan harga perubahan Rp 100. Sementara itu, harga saham lebih dari Rp 5.000 maka tick pricenya Rp 25 dengan harga perubahan Rp 500.
Fraksi harga saham adalah besaran perubahan harga yang diperbolehkan dalam transaksi jual beli saham. Fraksi ini merupakan salah satu persyaratan perdagangan saham yang diatur oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan tes persiapan pelaksanaan perubahan satuan lot saham dan fraksi harga pada akhir pekan lalu. Dari hasil tes itu, manajemen BEI mengaku, semua anggota bursa siap untuk melakukan perubahan satuan lot saham dan fraksi harga.
"Hasil pra lived kemarin, semua anggota bursa sudah menyatakan siap," ujar Direktur Perdagangan BEI, Samsul Hidayat saat dihubungi, Senin (6/1/2014).
Samsul menuturkan, dampak dari perubahan satuan lot dan fraksi harga ini akan terlihat pada bulan depan. Analis PT First Asia Capital. David Sutyanto dalam risetnya menyebutkan, investor akan menyesuaikan diri dengan perubahat lot saham dan fraksi harga.
Sementara itu, Analis PT Buana Capital Alfred Nainggolan pernah menuturkan, perubahan satuan lot saham dan fraksi harga dapat membantu investor ritel. Hal itu karena mereka memiliki peluang untuk mendapatkan saham-saham unggulan.
Meski demikian, perubahan ini belum tentu dapat meningkatkan transaksi saham. Hal itu mengingat jumlah investor ritel Indonesia yang masih sangat kecil. "Kebijakan aturan baru ini lebih memotivasi investor ritel," kata Alfred. (Ahm)
Baca Juga:
Masih Bingung Jumlah Lot Saham yang Berubah? Baca Ini!
Siap-siap 1 Lot Saham Berubah pada 6 Januari 2014
Dengan perubahan satuan lot saham itu maka maksimum volume order di paar reguler dan pasar tunai berubah dari 10 ribu lot menjadi 50 ribu lot.
Selain itu, otoritas bursa juga mengubah fraksi harga saham dari lima kelompok harga menjadi tiga kelompok harga antara lain kelompok harga kurang dari Rp 500 maka tick pricenya menjadi Rp 1 dengan maksimum perubahan Rp 20.
Lalu harga saham Rp 500 hingga kurang dari Rp 5.000 maka tick price nya Rp 5 dengan harga perubahan Rp 100. Sementara itu, harga saham lebih dari Rp 5.000 maka tick pricenya Rp 25 dengan harga perubahan Rp 500.
Fraksi harga saham adalah besaran perubahan harga yang diperbolehkan dalam transaksi jual beli saham. Fraksi ini merupakan salah satu persyaratan perdagangan saham yang diatur oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan tes persiapan pelaksanaan perubahan satuan lot saham dan fraksi harga pada akhir pekan lalu. Dari hasil tes itu, manajemen BEI mengaku, semua anggota bursa siap untuk melakukan perubahan satuan lot saham dan fraksi harga.
"Hasil pra lived kemarin, semua anggota bursa sudah menyatakan siap," ujar Direktur Perdagangan BEI, Samsul Hidayat saat dihubungi, Senin (6/1/2014).
Samsul menuturkan, dampak dari perubahan satuan lot dan fraksi harga ini akan terlihat pada bulan depan. Analis PT First Asia Capital. David Sutyanto dalam risetnya menyebutkan, investor akan menyesuaikan diri dengan perubahat lot saham dan fraksi harga.
Sementara itu, Analis PT Buana Capital Alfred Nainggolan pernah menuturkan, perubahan satuan lot saham dan fraksi harga dapat membantu investor ritel. Hal itu karena mereka memiliki peluang untuk mendapatkan saham-saham unggulan.
Meski demikian, perubahan ini belum tentu dapat meningkatkan transaksi saham. Hal itu mengingat jumlah investor ritel Indonesia yang masih sangat kecil. "Kebijakan aturan baru ini lebih memotivasi investor ritel," kata Alfred. (Ahm)
Baca Juga:
Masih Bingung Jumlah Lot Saham yang Berubah? Baca Ini!
Siap-siap 1 Lot Saham Berubah pada 6 Januari 2014