Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak Senin (13/1/2014) mendorong banyak aliran dana asing masuk ke Indonesia. Kondisi ini tak terlepas dari kebijakan larangan ekspor mineral mentah (ore) yang direspon positif pasar.
Direktur Evergreen Capital, perusahaan sekuritas penjamin emisi IPO PT Bank Panin Sekuritas Tbk, Rudy Utomo mengungkapkan, saham Bank Syariah pertama yang pertama mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini kebanjiran permintaan dari investor dalam dan luar negeri.
"Memang telah terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) tapi untuk angka dan porsi kepemilikan saham antara investor asing dan lokal, saya belum bisa pastikan," ungkap dia saat ditemui di Listing Bank Panin Syariah di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Lebih jauh Rudy mengatakan, investor asal Malaysia dan Dubai yang telah menyatakan minatnya untuk memborong saham emiten berkode PNBS itu.
"Investor dari kedua negara ini tertarik beli saham Bank Panin Syariah tapi tidak belum tahu apakah mau beli di pasaran atau lewat broker. Makanya mereka minta bertemu kami," jelas dia.
Dalam beberapa hari ini, dia mengakui, aliran dana asing mulai berdatangan ke Indonesia. Hal ini menandakan bahwa pasar mulai membaik dan merespon positif kebijakan-kebijakan pemerintah yang bertujuan mengatasi isu internal berupa defisit neraca perdagangan dan defisit neraca transaksi berjalan.
"Mungkin asing mulai masuk karena ada penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Perbaikan ini tentu dampak dari perkiraan menyempitnya defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan dari kebijakan larangan ekspor mineral mentah dalam jangka panjang," tuturnya.
Artinya, tambah Rudy, pasar melihat upaya pemerintah untuk memperbaiki fiskal Indonesia. "Pasar sangat merespon baik kebijakan ini meskipun industri riil yang akan terkena imbas cukup parah dari larangan ekspor tersebut," pungkas dia.
Sebelumnya, Bank Panin Syariah berhasil mencatatkan saham perdana hari ini dengan harga transaksi terendah berada di posisi Rp 100 dan tertinggi di harga Rp 105.
Frekuensi transaksi mencapai 106 kali dengan volume 35 ribu lot saham. Sedangkan nilai transaksi sebesar Rp 1 miliar.
Capaian itu seiring dengan level IHSG yang dibuka di 4.417,61 atau naik 0,06 poin dibanding penutupan bursa kemarin. Sementara indeks sektor keuangan di level 583,88 naik 1,7% dari posisi kemarin.
Catatan saham Bank Panin Syariah terakhir bergerak di harga Rp 97 dengan volume transaksi saham 43 ribu lot senilai Rp 2 miliar.
Bank Panin Syariah melepas 4,75 miliar saham ke pasaran atau 48,725 dari modal disetor. Perbankan beraset 3,2 triliun di kuartal III-2013 ini menawarkan harga saham perdana Rp 100 per saham.
Perseroan menunjuk penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) yaitu PT Evergreen Capital dan PT RHB OSK Securities Indonesia.
Perseroan berhasil listing setelah mendapatkan pernyataan efektif dari otoritas jasa keuangan (OJK) pada 30 Desember 2013, masa penawaran akan dijalankan pada 2-8 Desember 2013, untuk masa penjatahan pada 10 Januari 2014.(Fik/Nrm)
Baca juga:
Bank Panin Syariah, Emiten yang Listing Perdana di 2014
IHSG Berpeluang Menguat, Awasi Delapan Saham Pilihan
Direktur Evergreen Capital, perusahaan sekuritas penjamin emisi IPO PT Bank Panin Sekuritas Tbk, Rudy Utomo mengungkapkan, saham Bank Syariah pertama yang pertama mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini kebanjiran permintaan dari investor dalam dan luar negeri.
"Memang telah terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) tapi untuk angka dan porsi kepemilikan saham antara investor asing dan lokal, saya belum bisa pastikan," ungkap dia saat ditemui di Listing Bank Panin Syariah di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Lebih jauh Rudy mengatakan, investor asal Malaysia dan Dubai yang telah menyatakan minatnya untuk memborong saham emiten berkode PNBS itu.
"Investor dari kedua negara ini tertarik beli saham Bank Panin Syariah tapi tidak belum tahu apakah mau beli di pasaran atau lewat broker. Makanya mereka minta bertemu kami," jelas dia.
Dalam beberapa hari ini, dia mengakui, aliran dana asing mulai berdatangan ke Indonesia. Hal ini menandakan bahwa pasar mulai membaik dan merespon positif kebijakan-kebijakan pemerintah yang bertujuan mengatasi isu internal berupa defisit neraca perdagangan dan defisit neraca transaksi berjalan.
"Mungkin asing mulai masuk karena ada penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Perbaikan ini tentu dampak dari perkiraan menyempitnya defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan dari kebijakan larangan ekspor mineral mentah dalam jangka panjang," tuturnya.
Artinya, tambah Rudy, pasar melihat upaya pemerintah untuk memperbaiki fiskal Indonesia. "Pasar sangat merespon baik kebijakan ini meskipun industri riil yang akan terkena imbas cukup parah dari larangan ekspor tersebut," pungkas dia.
Sebelumnya, Bank Panin Syariah berhasil mencatatkan saham perdana hari ini dengan harga transaksi terendah berada di posisi Rp 100 dan tertinggi di harga Rp 105.
Frekuensi transaksi mencapai 106 kali dengan volume 35 ribu lot saham. Sedangkan nilai transaksi sebesar Rp 1 miliar.
Capaian itu seiring dengan level IHSG yang dibuka di 4.417,61 atau naik 0,06 poin dibanding penutupan bursa kemarin. Sementara indeks sektor keuangan di level 583,88 naik 1,7% dari posisi kemarin.
Catatan saham Bank Panin Syariah terakhir bergerak di harga Rp 97 dengan volume transaksi saham 43 ribu lot senilai Rp 2 miliar.
Bank Panin Syariah melepas 4,75 miliar saham ke pasaran atau 48,725 dari modal disetor. Perbankan beraset 3,2 triliun di kuartal III-2013 ini menawarkan harga saham perdana Rp 100 per saham.
Perseroan menunjuk penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) yaitu PT Evergreen Capital dan PT RHB OSK Securities Indonesia.
Perseroan berhasil listing setelah mendapatkan pernyataan efektif dari otoritas jasa keuangan (OJK) pada 30 Desember 2013, masa penawaran akan dijalankan pada 2-8 Desember 2013, untuk masa penjatahan pada 10 Januari 2014.(Fik/Nrm)
Baca juga:
Bank Panin Syariah, Emiten yang Listing Perdana di 2014
IHSG Berpeluang Menguat, Awasi Delapan Saham Pilihan