Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bergerak perkasa pada perdagangan saham Senin (20/1/2014). Pernyataan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terhadap rencana Pertamina mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk memberikan sentimen positif.
Saham PGAS ditutup menguat 7,07% ke level Rp 4.695 per saham. Saham PGAS pun menjadi penggerak indeks saham pada awal pekan ini. Saham PGAS sempat menyentuh ke level tertinggi Rp 4.675 per saham dan terendah Rp 4.410 per saham.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 11.304 kali dengan volume perdagangan saham 874,60 juta saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 405,6 miliar.
"Ada berita mengenai pernyataan DPR yang tidak setuju dengan langkah Pertamina mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk memberikan sentimen ke saham PGAS dengan naik 7%, jadi euforia hari ini," ujar Analis PT OSO Securities, Supriyadi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (20/1/2014).
Supriyadi menuturkan, saham PGAS memang sempat tertekan ketika Menteri BUMN Dahlan Iskan menyetujui rencana Pertamina mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Hal itu terjadi karena ada kekhawatiran kepemilikan saham publik dapat terdilusi.
Saat ini, kepemilikan saham PGAS antara lain 43% dipegang oleh publik dan pemerintah sekitar 57%. Head of Corporate Communication PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Ridha Ababil menuturkan, dari 43% yang dimiliki oleh publik ada investor lokal dan investor asing. Pemegang saham oleh investor lokal itu antara lain dana kelolaan Jamsostek, Taspen termasuk Taspen Pertamina.
"Pemegang saham asing di PGN kebanyakan adalah longterm investor, bukan spekulan. Sesuai ketentuan pemegang saham publik menentukan keputusan akuisisi melalui RUPS," kata Ridha.
Senada, analis Panin Sekuritas, Fajar Indra, mengatakan penolakan atas rencana merger PGN dan Pertagas mendapat sambutan positif investor di Bursa Efek Indonesia (BEI).
 “Penolakan dari berbagai pemangku kepentingan atas rencana Pertamina mengakuisisi PGN, mengembalikan kepercayaan investor terhadap saham PGN, “ kata dia mengutip Bloomberg.
Rencana akuisisi PGN oleh Pertamina mendapat tentangan dari berbagai pihak. Mereka antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Ketua DPR Marzuki Alie, Komisi VI DPR dan berbagai kalangan lainnya.
Ketua DPR RI, Marzuki Alie juga menyatakan DPR bakal menolak rencana Menteri BUMN Dahlan Iskan agar Pertamina mengakuisisi PGN. Menurut Marzuki rencana akuisisi itu terlalu gegabah dan cenderung mengesampingkan kepentingan nasional.
"DPR menolak rencana akuisisi Pertamina-PGN. Sangat tidak masuk akal dan aneh rencana yang begitu strategis dan melibatkan dua BUMN besar hanya diputuskan dalam beberapa minggu," tegas dia.
Rekomendasi Saham
Analis PT Samuel Sekuritas, Adrianus Bias memberikan diskon 20% terhadap fair value PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Pihaknya menetapkan target harga baru saham PGAS di level Rp 4.850.
"Target harga itu mengimplikasikan upside hanya 9,4%. Kami melihat isu akuisisi oleh Pertamina akan tetap menjadi overhang bagi saham PGAS meski saat ini PGAS menawarkan valuasi yang sangat atraktif dengan PE 2014 sekitar 11 x diskon 14,7% dari rata-rata valuasi lima tahun terakhirnya," kata Adrianus.
Baca juga:
Pertamina Caplok PGN, Dahlan Iskan: Itu Nggak Aneh di Dunia Usaha
Pinta Pengusaha Jika PGN dan Pertagas Merger
Ini Keuntungan Pertamina Akuisisi PGN
Saham PGAS ditutup menguat 7,07% ke level Rp 4.695 per saham. Saham PGAS pun menjadi penggerak indeks saham pada awal pekan ini. Saham PGAS sempat menyentuh ke level tertinggi Rp 4.675 per saham dan terendah Rp 4.410 per saham.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 11.304 kali dengan volume perdagangan saham 874,60 juta saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 405,6 miliar.
"Ada berita mengenai pernyataan DPR yang tidak setuju dengan langkah Pertamina mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk memberikan sentimen ke saham PGAS dengan naik 7%, jadi euforia hari ini," ujar Analis PT OSO Securities, Supriyadi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (20/1/2014).
Supriyadi menuturkan, saham PGAS memang sempat tertekan ketika Menteri BUMN Dahlan Iskan menyetujui rencana Pertamina mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Hal itu terjadi karena ada kekhawatiran kepemilikan saham publik dapat terdilusi.
Saat ini, kepemilikan saham PGAS antara lain 43% dipegang oleh publik dan pemerintah sekitar 57%. Head of Corporate Communication PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Ridha Ababil menuturkan, dari 43% yang dimiliki oleh publik ada investor lokal dan investor asing. Pemegang saham oleh investor lokal itu antara lain dana kelolaan Jamsostek, Taspen termasuk Taspen Pertamina.
"Pemegang saham asing di PGN kebanyakan adalah longterm investor, bukan spekulan. Sesuai ketentuan pemegang saham publik menentukan keputusan akuisisi melalui RUPS," kata Ridha.
Senada, analis Panin Sekuritas, Fajar Indra, mengatakan penolakan atas rencana merger PGN dan Pertagas mendapat sambutan positif investor di Bursa Efek Indonesia (BEI).
 “Penolakan dari berbagai pemangku kepentingan atas rencana Pertamina mengakuisisi PGN, mengembalikan kepercayaan investor terhadap saham PGN, “ kata dia mengutip Bloomberg.
Rencana akuisisi PGN oleh Pertamina mendapat tentangan dari berbagai pihak. Mereka antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Ketua DPR Marzuki Alie, Komisi VI DPR dan berbagai kalangan lainnya.
Ketua DPR RI, Marzuki Alie juga menyatakan DPR bakal menolak rencana Menteri BUMN Dahlan Iskan agar Pertamina mengakuisisi PGN. Menurut Marzuki rencana akuisisi itu terlalu gegabah dan cenderung mengesampingkan kepentingan nasional.
"DPR menolak rencana akuisisi Pertamina-PGN. Sangat tidak masuk akal dan aneh rencana yang begitu strategis dan melibatkan dua BUMN besar hanya diputuskan dalam beberapa minggu," tegas dia.
Rekomendasi Saham
Analis PT Samuel Sekuritas, Adrianus Bias memberikan diskon 20% terhadap fair value PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Pihaknya menetapkan target harga baru saham PGAS di level Rp 4.850.
"Target harga itu mengimplikasikan upside hanya 9,4%. Kami melihat isu akuisisi oleh Pertamina akan tetap menjadi overhang bagi saham PGAS meski saat ini PGAS menawarkan valuasi yang sangat atraktif dengan PE 2014 sekitar 11 x diskon 14,7% dari rata-rata valuasi lima tahun terakhirnya," kata Adrianus.
Baca juga:
Pertamina Caplok PGN, Dahlan Iskan: Itu Nggak Aneh di Dunia Usaha
Pinta Pengusaha Jika PGN dan Pertagas Merger
Ini Keuntungan Pertamina Akuisisi PGN