Sukses

Emiten Tambang Unjuk Gigi, IHSG Menguat 24 Poin

IHSG ditutup menguat 24,99 poin (0,56%) ke level 4.477,48. Emiten bluechips memberikan kontribusi pada penguatan IHSG setelah naik 0,81

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan hari ini. Dibuka melemah di sesi awal transaksi, IHSG justru berbalik menguat dan menutup perdagangan dengan menembus level 4.477.

Pada penutupan perdagangan Rabu (22/1/2014), IHSG ditutup menguat 24,99 poin (0,56%) ke level 4.477,48. Emiten bluechips berkontribusi tinggi pada penguatan IHSG setelah naik 0,81%.

Penguatan IHSG kali ini membawa harga 148 saham terkerek naik. Sementara 139 emiten lainnya masih kurang beruntung usai mengalami koreksi harga.

Hingga sesi penutupan, transaksi perdagangan tercatat sebanyak 211.631 kali dengan saham berpindahtangan sebanyak 4,29 miliar. Dari transaksi tersebut, perputaran uang di pasar modal hari ini mencapai Rp 5,32 triliun.

Pemodal asing sempat melakukan aksi jual saham meski dalam nilai kecil sebesar Rp 26 miliar. Namun memasuki sesi kedua, asing kembali memborong saham dan membukukan nett buy sekitar Rp 400 miliar.

Bertahannya IHSG di zona hijau tak terlepas dari peran emiten tambang yang mencetak penguatan indeks tertinggi. Indeks sektor pertambangan tercatat menguat 1,91%, lebih tinggi dari emiten perdagangan yang naik 1,62% dan barang konsumsi 1,46%.

Nasih berbeda dialami emiten konstruksi yang kali ini dilanda aksi jual sehingga melemah 0,87%. Koreksi indeks juga dialami sektor industri dasar sebesar 0,8%, infrastruktur 0,08% dan pertanian 0,21%.

Gerak IHSG kali ini berfluktuasi cukup tajam. Dibuka melemah ke  level terendah 4.445,25 pada sesi pre-opening, IHSG berhasil berbalik menguat menembus zona hijau.  Sayangnya, penguatan ini hanya sesaat.

Besarnya tekanan di pasar modal domestik membuat IHSG kembali melorot masuk zona merah. Tak pelak, bursa saham Indonesia menutup perdagangan sesi pertama di zona merah.

Memasuki sesi kedua, IHSG justru kembali unjuk gigi. Bursa saham regional yang menghijau membawa angin segar bagi pelaku pasar untuk kembali berbelanja. IHSG hanya butuh satu jam perdagangan untuk kembali menembus zona hijau. Bahkan indeks terus bergerak dalam tren menguat sepanjang sisa perdagangan.

Emiten tambang kali ini berhasil unjuk gigi dan mencatatkan diri sebagai pencetak kenaikan harga tertinggi (top gainer). Emiten UNTR dan ITMG memuncaki daftar top gainer dengan menguat masing-masing Rp 1.150 dan Rp 1.050 per saham.

Daftar top gainer lainnya dihuni LPPF yang menguat Rp 600, ICBP Rp 500, dan TCID Rp 400 per saham.

Nasib berbeda dialami perusahaan semen yang rontok sepanjag perdagangan saham. INTP dan SMGR mencatat koreksi harga saham terdalam (top losser) dengan melemah Rp 625 dan 300 per saham.

Top losser lainnya adalah MAPI yang turun Rp 200, ASRM Rp 185, dan LPCK Rp 175 per saham. (Shd)