Sukses

Pengelola BSD Raup Penjualan Rp 7,35 Triliun

PT Bumi Serpong Damai Tbk mencatatkan marketing sales Rp 7,35 triliun pada 2013 dengan kontribusi terbesar dari penjualan tanah.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), salah satu perusahaan properti dan bagian dari grup Sinarmas Land mencatatkan marketing sales (pra penjualan) sebesar Rp 7,35 triliun atau melampaui target 2013 sebesar Rp 7 triliun.

"Perseroan membukukan pertumbuhan penjualan pemasaran sebesar 72% year on year dibandingkan pencapaian pada akhir 2012 yakni sebesar Rp 4,28 triliun. Pencapaian target itu mencapai 105% atau 5% di atas target yang ditetapkan," ujar Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermwan Wijaya, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/1/2014).

Hasil kinerja itu dicapai seiring perseroan bermitra dan membuat perusahaan joint venture dengan dua mitra internasional seperti Hong Kong Land dan AEON Mall Jepang, selain itu Dyandra.

"Perseroan mengakselarasikan pertumbuhan penjualan pemasaran pada 2013, dan menjadi bekal solid bagi pertumbuhan penjualan di tahun-tahun mendatang," kata Hermawan.

Di luar penjualan secara an-organik, Perseroan membukukan pertumbuhan penjualan pemasaran secara organik dengan naik 26% atau sebesar Rp 5,4 triliun.

Angka itu bersumber dari penjualan unit-unit properti seperti rumah tapak, rumah toko, kawasan industri dan perkantoran. Sepanjang 2013, segmen penjualan tanah menjadi kontribusi terbesar angka penjualan marketing Perseroan. Segmen itu membukukan total angka penjualan marketing sales sebesar Rp 3,29 triliun atau 45% dari total penjualan marketing sales.

Segmen ini juga tercatat tumbuh 162% dibandingkan angka penjualan 2012 sebesar Rp 1,25 triliun. Segmen perumahan membukukan angka marketing sales sebesar Rp 2,72 triliun atau naik 26% ketimbang periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 2,17 triliun.

Tahun ini segmen perumahan tercatat sebagai kontributor terbesar kedua untuk total marketing sales setelah segmen kavling tanah. Secara historical, segmen ini menjadi kontributor terbesar dan diperkirakan masih berlanjut pada 2014.

"Segmen industrial kami tumbuh mengesankan  yakni 475% menjadi Rp 230,10 miliar karena permintaan konsumen tinggi atas produk-produk yang diluncurkan. Segmen non housing kian memberikan kontribusi solid guna menopang pertumbuhan," kata Hermawan. (Ahm)