PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), perusahaan perkebunan kelapa sawit mencatatkan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO)Â menjadi 335.730 ton pada 2013. Angka itu naik 30,7% dari perolehan tahun 2012 sebesar 256.971 ton.
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/1/2014), Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk, Djojo Boentoro menuturkan, peningkatan produksi CPO itu didukung oleh kinerja perkebunan kelapa sawit cukup baik pada 2013.
Produksi tandan buah segara perseroan naik 21,7% menjadi 1,24Â juta ton pada 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar 1,01 juta ton. Produk itu berasal dari kebun inti naik 18% menjadi 1,15 juta ton pada 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar 976,71 ribu ton. Sementara itu, dari kebun plasma naik 104% dari 43,21 ribu ton pada 2012 menjadi 88,20 ribu ton pada 2013.
Produksi perseroan meningkat juga diikuti penjualan CPO tahun 2013. Perseroan mencatatkan kenaikan penjualan CPO sebesar 33,2% menjadi 336.240 ton pada 2013 dari tahun 2012 sebesar 252.536 ton. Sedangkan palm kernel (PK) turun 54,8% menjadi 15.622 ton pada 2013.
Per Desember 2013, grup ini memiliki lahan tertanam seluas 70.527 hektar. Dari jumlah itu tersebut sekitar 52.874 hektar atau 74,97% merupakan lahan yang menghasilkan dengan rata-rata usia tanam kebun inti mencapai 7,4 tahun.
Selain itu, perseroan juga memproduksi kayu olahan. Namun, total produksi perseroan mulai dari panel kayu, pintu kayu, dan lantai kayu masing-masing mengalami penurunan sebesar 26,9%, 42,9%, dan 8%.
Wakil Presiden Direktur PT Dharma Satya Nusantara Tbk, Andrianto Oetomo menuturkan, meski produksi turun, harga rata-rata penjualan produk kayu olahan perseroan mengalami kenaikan tajam.
"Kami mengubah strategi bisnis kayu dengan produk yang bernilai tambah tinggi. Hal itu membuat harga rata-rata penjualan panel kayu, pintu kayu dan lantai kayu masing-masing 28,4%, 55%, dan 15,1%," ujar Andrianto.
Grup Dharma Satya Nusantara didirikan pada 29 September 1980. Perusahaan ini awalnya bergerak di industri perkayuan. Pada pertengahan 1990 an perseroan melakukan diversfikasi operasi untuk memulai akuisisi lahan pada operasi minyak sawit dan memulai budidaya kelapa sawit pada 2001. (Ahm)
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/1/2014), Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk, Djojo Boentoro menuturkan, peningkatan produksi CPO itu didukung oleh kinerja perkebunan kelapa sawit cukup baik pada 2013.
Produksi tandan buah segara perseroan naik 21,7% menjadi 1,24Â juta ton pada 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar 1,01 juta ton. Produk itu berasal dari kebun inti naik 18% menjadi 1,15 juta ton pada 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar 976,71 ribu ton. Sementara itu, dari kebun plasma naik 104% dari 43,21 ribu ton pada 2012 menjadi 88,20 ribu ton pada 2013.
Produksi perseroan meningkat juga diikuti penjualan CPO tahun 2013. Perseroan mencatatkan kenaikan penjualan CPO sebesar 33,2% menjadi 336.240 ton pada 2013 dari tahun 2012 sebesar 252.536 ton. Sedangkan palm kernel (PK) turun 54,8% menjadi 15.622 ton pada 2013.
Per Desember 2013, grup ini memiliki lahan tertanam seluas 70.527 hektar. Dari jumlah itu tersebut sekitar 52.874 hektar atau 74,97% merupakan lahan yang menghasilkan dengan rata-rata usia tanam kebun inti mencapai 7,4 tahun.
Selain itu, perseroan juga memproduksi kayu olahan. Namun, total produksi perseroan mulai dari panel kayu, pintu kayu, dan lantai kayu masing-masing mengalami penurunan sebesar 26,9%, 42,9%, dan 8%.
Wakil Presiden Direktur PT Dharma Satya Nusantara Tbk, Andrianto Oetomo menuturkan, meski produksi turun, harga rata-rata penjualan produk kayu olahan perseroan mengalami kenaikan tajam.
"Kami mengubah strategi bisnis kayu dengan produk yang bernilai tambah tinggi. Hal itu membuat harga rata-rata penjualan panel kayu, pintu kayu dan lantai kayu masing-masing 28,4%, 55%, dan 15,1%," ujar Andrianto.
Grup Dharma Satya Nusantara didirikan pada 29 September 1980. Perusahaan ini awalnya bergerak di industri perkayuan. Pada pertengahan 1990 an perseroan melakukan diversfikasi operasi untuk memulai akuisisi lahan pada operasi minyak sawit dan memulai budidaya kelapa sawit pada 2001. (Ahm)