Transaksi perdagangan saham PT Bank Himpunan Saudara Tbk (SDRA) mencapai Rp 713,2 miliar di pasar negosiasi pada perdagangan saham Selasa (28/1/2014). Kemungkinan transaksi ini berkaitan dengan pembelian saham SDRA oleh Woori Bank Korea.
Saham SDRA ditransaksikan dengan harga Rp 933 per saham di pasar negosiasi. Volume perdagangan saham mencapai 764,40 juta saham. Nilai transaksi perdagangan saham SDRA mencapai Rp 713,2 miliar.
Saat dikonfirmasi mengenai transaksi crossing saham ini, Presiden Direktur PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Yanto M Purbo belum menjawab pesan singkat dan saat dihubungi Liputan6.com pada Selasa pekan ini.
Sementara itu, saham SDRA ditransaksikan naik 7,53% ke level Rp 1.000 per saham di pasar reguler. Saham SDRA sempat ditransaksikan di level tertinggi Rp 1.000 per saham dan terendah Rp 900 per saham. Frekuensi perdagangan saham mencapai 18 kali dengan nilai transaksi perdagangan saham Rp 339,7 juta.
Transaksi saham itu difasilitasi oleh PT Deutsche Securities Indonesia. Pada perdagangan saham sore ini, transaksi yang dilakukan oleh PT Deutsche Securities Indonesia mencapai Rp 1,7 triliun. Nilai aksi beli mencapai Rp 879,7 miliar.
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) telah memberikan persetujuan pembelian 27% saham PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk oleh Woori Bank Korea pada 30 Desember 2013. Sebelumnya pembelian saham Bank Saudara sebesar 6% oleh Woori Bank Korea telah disetujui pada 16 April 2013.
Presiden Direktur Bank Saudara, Yanto M Purbo pernah mengatakan, Woori Bank masuk jadi pemegang saham maka perseroan dapat bersinergi dengan baik untuk saling melengkapi dalam segmen ritel banking dan corporate banking. Apalagi Bank Woori Korea masuk dalam jajaran bank terbesar di Korea Selatan, memiliki struktur permodalan dan infrastruktur yang kuat khususnya teknologi dapat mendukung usaha Bank Saudara.
Berdasarkan data BEI per Februari 2013, pemegang saham Bank Saudara antara lain Arifin Panigoro sebesar 51,93%, PT Medco Intidinamika sebesar 11,03%, dan publik kurang dari 5% sebesar 37,04%.
Manajemen Bank Saudara telah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan pada 2012 lalu untuk pembelian saham Bank Saudara oleh Bank Woori asal Korea Selatan sebesar 33%. (Ahm)
Baca juga:
BI Restui Woori Bank Korea Akuisisi Bank Saudara
Harapan Bankir kepada OJK saat Gantikan Fungsi BI
Saham SDRA ditransaksikan dengan harga Rp 933 per saham di pasar negosiasi. Volume perdagangan saham mencapai 764,40 juta saham. Nilai transaksi perdagangan saham SDRA mencapai Rp 713,2 miliar.
Saat dikonfirmasi mengenai transaksi crossing saham ini, Presiden Direktur PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Yanto M Purbo belum menjawab pesan singkat dan saat dihubungi Liputan6.com pada Selasa pekan ini.
Sementara itu, saham SDRA ditransaksikan naik 7,53% ke level Rp 1.000 per saham di pasar reguler. Saham SDRA sempat ditransaksikan di level tertinggi Rp 1.000 per saham dan terendah Rp 900 per saham. Frekuensi perdagangan saham mencapai 18 kali dengan nilai transaksi perdagangan saham Rp 339,7 juta.
Transaksi saham itu difasilitasi oleh PT Deutsche Securities Indonesia. Pada perdagangan saham sore ini, transaksi yang dilakukan oleh PT Deutsche Securities Indonesia mencapai Rp 1,7 triliun. Nilai aksi beli mencapai Rp 879,7 miliar.
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) telah memberikan persetujuan pembelian 27% saham PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk oleh Woori Bank Korea pada 30 Desember 2013. Sebelumnya pembelian saham Bank Saudara sebesar 6% oleh Woori Bank Korea telah disetujui pada 16 April 2013.
Presiden Direktur Bank Saudara, Yanto M Purbo pernah mengatakan, Woori Bank masuk jadi pemegang saham maka perseroan dapat bersinergi dengan baik untuk saling melengkapi dalam segmen ritel banking dan corporate banking. Apalagi Bank Woori Korea masuk dalam jajaran bank terbesar di Korea Selatan, memiliki struktur permodalan dan infrastruktur yang kuat khususnya teknologi dapat mendukung usaha Bank Saudara.
Berdasarkan data BEI per Februari 2013, pemegang saham Bank Saudara antara lain Arifin Panigoro sebesar 51,93%, PT Medco Intidinamika sebesar 11,03%, dan publik kurang dari 5% sebesar 37,04%.
Manajemen Bank Saudara telah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan pada 2012 lalu untuk pembelian saham Bank Saudara oleh Bank Woori asal Korea Selatan sebesar 33%. (Ahm)
Baca juga:
BI Restui Woori Bank Korea Akuisisi Bank Saudara
Harapan Bankir kepada OJK saat Gantikan Fungsi BI