Manajemen PT Visi Media Asia Tbk optimistis terhadap pertumbuhan kinerja 2014. Kinerja perseroan akan didukung dari agenda pemilihan umum (Pemilu) dan penyelenggaraan Piala Dunia 2014.
"Tahun 2014 memberikan optimisme bagi kami untuk tumbuh lebih baik. Dua momen penting yaitu World Cup dan Pemilu dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan bisnis VIVA di tahun ini dan ke depan," ujar Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk, Erick Thohir, dalam keterangan yang diterbitkan, Senin (3/2/2014).
Perseroan memegang eksklusif dari media rights ajang World Cup 2014. Untuk memaksimalkan penyelenggaraan Piala Dunia, emiten berkode saham VIVA ini menayangkan seluruh 64 pertandingan secara live melalui dua stasiun televisi terrestrialnya yaitu ANTV dan TVOne, serta TV berbayar.
Selain itu, perseroan juga memaksimalkan potensi pendapatan dari ajang sepakbola terbesar di dunia itu baik secara on air dan off air. Penyelenggaraan Piala Dunia yang akan diadakan pada bulan Ramadhan ini juga menjadi peluang bagi perseroan. Oleh karena itu, perseroam optimistis dapat meningkatkan rating dan jumlah penonton pada pagi hari.
"Melihat data yang ada, pada Ramadhan terjadi peningkatan total rating pada jam sahur menjadi 11%, atau kenaikan sebesar 480%. Dengan adanya World Cup 2014, diperkirakan jumlah penonton akan meningkat sampai dengan 700%. ADEX pun akan naik sekitar 7-8 kali," kata Erick.
Sementara itu, agenda pemilihan umum (Pemilu) legislatif pada April 2014 dan pemilihan Presiden pada Juli 2014 di dalam negeri juga memberikan potensi kenaikan pendapatan yang cukup besar. Pada 2009 saja, terjadi kenaikan ADEX di kisaran 43% karena kegiatan pemilu.
Untuk mendukung kinerja perseroan tersebut, perseroan akan mempertahankan strategi tiga pilar yaitu micro targeting, low cost-high impact, dan inovative customer experience. Perseroan meningkatkan sinergi antar entitas anak dengan mengoptimalisasi aset-aset yang dimiliki.
Hingga kuartal III 2013, perseroan mencatatkan pendapatan naik 24,23% menjadi Rp 1,13 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 916,52 miliar.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 29,88 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 85,30 miliar.
Ebitda perseroan tumbuh 37,7% menjadi Rp 374 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 271,7 miliar. Ebitda margin perseroan naik dari 29,65 pada kuartal III 2012 menjadi 32,8% pada kuartal III 2013. (Pew/Ahm)
"Tahun 2014 memberikan optimisme bagi kami untuk tumbuh lebih baik. Dua momen penting yaitu World Cup dan Pemilu dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan bisnis VIVA di tahun ini dan ke depan," ujar Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk, Erick Thohir, dalam keterangan yang diterbitkan, Senin (3/2/2014).
Perseroan memegang eksklusif dari media rights ajang World Cup 2014. Untuk memaksimalkan penyelenggaraan Piala Dunia, emiten berkode saham VIVA ini menayangkan seluruh 64 pertandingan secara live melalui dua stasiun televisi terrestrialnya yaitu ANTV dan TVOne, serta TV berbayar.
Selain itu, perseroan juga memaksimalkan potensi pendapatan dari ajang sepakbola terbesar di dunia itu baik secara on air dan off air. Penyelenggaraan Piala Dunia yang akan diadakan pada bulan Ramadhan ini juga menjadi peluang bagi perseroan. Oleh karena itu, perseroam optimistis dapat meningkatkan rating dan jumlah penonton pada pagi hari.
"Melihat data yang ada, pada Ramadhan terjadi peningkatan total rating pada jam sahur menjadi 11%, atau kenaikan sebesar 480%. Dengan adanya World Cup 2014, diperkirakan jumlah penonton akan meningkat sampai dengan 700%. ADEX pun akan naik sekitar 7-8 kali," kata Erick.
Sementara itu, agenda pemilihan umum (Pemilu) legislatif pada April 2014 dan pemilihan Presiden pada Juli 2014 di dalam negeri juga memberikan potensi kenaikan pendapatan yang cukup besar. Pada 2009 saja, terjadi kenaikan ADEX di kisaran 43% karena kegiatan pemilu.
Untuk mendukung kinerja perseroan tersebut, perseroan akan mempertahankan strategi tiga pilar yaitu micro targeting, low cost-high impact, dan inovative customer experience. Perseroan meningkatkan sinergi antar entitas anak dengan mengoptimalisasi aset-aset yang dimiliki.
Hingga kuartal III 2013, perseroan mencatatkan pendapatan naik 24,23% menjadi Rp 1,13 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 916,52 miliar.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 29,88 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 85,30 miliar.
Ebitda perseroan tumbuh 37,7% menjadi Rp 374 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 271,7 miliar. Ebitda margin perseroan naik dari 29,65 pada kuartal III 2012 menjadi 32,8% pada kuartal III 2013. (Pew/Ahm)