Sukses

BI Rate Bertahan, IHSG Justru Terpeleset 4 Poin

Sempat menyentuh level 4.500, IHSG akhirnya menutup transaksi di zona merah dengan penurunan 4,62 poin (0,1%) ke level 4.491,66.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatile di hari pengumuman suku bunga acuan dan defisit transaksi berjalan dari Bank Indonesia (BI). Antisipasi pelaku pasar terhadap keputusan BI membuat indeks banyak bergerak di zona merah.

Pergerakan IHSG juga terganggu oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap kenaikan harga minyak dunia. Kurs rupiah yang masih sering kali melemah juga membuat pasar deg-degan.

Sempat menyentuh level 4.500, IHSG akhirnya menutup transaksi perdagangan Kamis (13/2/2014) di zona merah. Indeks tercatat turun tipis 4,62  poin (0,10%) ke level 4.491,66.

Besarnya volatilitas perdagangan dan sentimen negatif yang cukup tinggi membuat indeks saham bluechips tak bisa berkutik. Indeks LQ45 tercatat melemah 0,21%.

Sebanyak 129 emiten yang bergerak di zona hijau tak mampu menahan laju harga 156 saham yang merosot. Sementara 78 emiten lainnya masih bertahan dengan harga penutupan kemarin.

Transaksi perdagangan saham kali ini mencapai 160.081 kali dengan 4,24 miliar efek yang beralihtangan. Aksi jual ini menciptakan perputaran uang senilai Rp 4,57 triliun.

Sikap pelaku pasar yang menunggu pengumuman terbaru dari BI membuat  pemodal asing menahan diri untuk membelanjkan uangnya di bursa saham. Asing masih mencetak nett buy namun dengan nilai lebih rendah yaitu sekitar Rp 200 miliar.

Bursa saham Indonesia hari ini memang memulai perdagangan dengan sedikit loyo. IHSG turun ke level 4.493,63 setelah pasar menunggu keputusan bank sentral terkait BI rate dan defisit neraca transaksi berjalan.

Indeks sebetulnya sempat mencoba kembali menguat ketika menembus level 4.500,32. Pencapaian IHSG ke level 4.500 ini merupakan yang keempat kalinya dilakukan pelaku pasar.

Sayang tekanan BI rate dan sentimen negatif dari luar negeri membawa IHSG kembali merosot ke zona merah. Belum lagi sentimen bursa regional yang bergerak mixed.

IHSG hari ini mencatat level terendah di posisi 4.484,28 pada sesi perdagangan II. Namun pengumuman BI yang mempertahankan BI rate di level 7,5% menggiring pelaku pasar kembali membeli saham sekaligus mengangkat indeks.

Namun tekanan yang masih cukup kuat memaksa IHSG mengakhiri perdagangan di zona merah.

Hampir seluruh sektor saham tertekan di zona merah meski dalam penurunan relatif kecil. Koreksi terdalam dialami indeks saham manufaktur yang melemah 1,35%, diikuti pertanian 0,51%, infrastruktur 0,47%, konstruksi 0,36%, dan pertambangan 0,19%.

Sementara sektor saham yang terkait erat dengan BI Rate mencetak penguatan tertinggi. Emiten industri dasar tercatat menguat 0,23% dan keuangan sebesar 0,08%.

Emiten keping biru kali ini memuncaki daftar pencetak koreksi harga terbesar (top losser) dipimpin oleh AALI yang melemah Rp 350 dan PTBA Rp 250 per saham. Top losser lainnya adalah STTP yang turun Rp 305, EMTK Rp 175, dan GTBO Rp 105 per saham.

Di daftar top gainer, saham-saham lapis dua kali ini berkibar dengan mencetak kenaikan harga. Top gainer hari ini dipimpin oleh emiten CTBN yang naik Rp 1.150, diikuti MYOR Rp 900, GMTD Rp 575, HMSP Rp 550, dan ADMF Rp 300 per saham. (Shd)
Video Terkini