Sukses

Menuju SEA Games 2017, Tim Taekwondo Bidik 2 Emas

Raihan dua emas sama seperti yang dicapai tim taekwondo Indonesia di SEA Games 2015.

Liputan6.com, Jakarta Persiapan yang dilakukan pelatnas taekwondo Indonesia menuju SEA Games 2017 di Malaysia sudah memasuki fase intensif. Sisa waktu 1,5 bulan pun dimanfaatkan PB Taekwondo Indonesia (TI) untuk membenahi kekurangan individu.

Menuju SEA Games 2017, tim taekwondo Indonesia melakukan pemusatan latihan (TC) di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur. Selain itu, sudah banyak uji coba yang dilakukan anak asuh Rahmi Kurnia tersebut.

"Saat ini kami sudah memasuki prakompetisi. Kami pun sempat melakukan try out pada 24-30 Juni di Korea. Untuk nomor poomsae pada 17-18 Juni. Total kami sudah melakukan empat kali try out," kata Rahmi saat dihubungi Liputan6.com.

Dari hasil empat kali try out, tim taekwondo Indonesia pun telah memahami kekurangan yang perlu dibenahi sebelum tampil di SEA Games 2017. Namun, pembenahan ini bukan lagi bicara secara tim, melainkan individu.

"Sekarang sudah masuk pemantapan. Kami mengevaluasi kekurangan secara indivu. Misalnya si A kurangnya apa, si B kurangnya apa, itu yang sedang kami fokuskan saat ini," ungkap Rahmi.

Total ada sembilan dari 16 nomor yang akan diikuti tim taekwondo Indonesia di SEA Games 2017. Dari sembilan nomor itu, PB TI telah memasang target realistis, yakni sama seperti pada SEA Games 2017 di Singapura.

"Kami mengincar dua medali emas. Kalau pun nanti bisa lebih itu karena usaha dan kerja keras anak-anak. Setiap atlet yang terpilih pasti berjuang untuk mendapatkan medali emas," tegas Rahmi.

Di SEA Games 2017 sendiri, Malaysia mengambil keputusan yang terbilang kontroversial. Mereka menetapkan negara peserta hanya boleh mengikuti sembilan nomor dari 16 yang dipertandingkan. Hanya tuan rumah yang boleh mengikuti semua nomor.

Selain pembenahan indivu, tim taekwondo Indonesia juga sedang beradaptasi dengan penggunaan alat baru, yakni daedo. Daedo sendiri baru pertama kali digunakan di ajang seperti SEA Games. Soal itu, Rahmi menegaskan tak masalah karena para atlet sudah beradaptasi dengan baik.

Perbedaan antara alat lama dan alat baru juga dinilai tak terlalu mencolok. "Sebenarnya tidak berbeda jauh, ini hanya soal intensitas dan powernya yang lebih kuat dari alat sebelumnya," tutup Rahmi. *

Saksikan video menarik berikut ini: