Sukses

Indonesia vs Myanmar, Panggung Pertaruhan Gengsi Pelatih Eropa

Duel ini juga akan jadi pertaruhan pelatih kedua tim yang berasal dari Eropa.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Timnas Indonesia U-22 bakal melakoni laga penting kontra Myanmar di laga perebutan medali perunggu SEA Games 2017, sore ini. Laga yang dihelat di Stadion Selayang, Selangor menjadi krusial lantaran medali perunggu jadi pertaruhan.

Duel ini juga akan jadi pertaruhan pelatih kedua tim yang berasal dari Eropa. Ya, duel Indonesia vs Myanmar ibarat laga Spanyol Vs Jerman. Pasalnya, Luis Milla, pelatih timnas Indonesia U-22 berasal dari Spanyol. Sedagkan Gerd Zeise, pelatih Myanmar, berasal dari Jerman.

Tak bisa dimungkiri, Spanyol dan Jerman saat ini memang menjadi kiblat sepak bola dunia. Kedua negara tersebut mendominasi gelar juara berbagai turnamen bergengsi sepak bola.

La Furia Roja berhasil menjadi juara Piala Eropa 2008 dan 2012 serta Piala Dunia 2010. Adapun Der Panzer berhasil menjadi juara di edisi Piala Dunia 2014. Hal itulah yang membuat pertandingan perebutan medali perunggu SEA Games 2017 menarik untuk disaksikan. 

Bicara soal pengalaman, Luis Milla tentu memiliki CV yang lebih mentereng. Sebelum menukangi timnas Indonesia U-22 pada Januari 2017, pelatih bernama lengkap Luis Milla Aspas, berhasil membawa tim nasional Spanyol meraih gelar bergengsi Piala Eropa U-21 pada tahun 2011.

Pengalaman Luis Milla juga tertempa karena pernah membela klub elite Spanyol ketika aktif sebagai pemain. Tak tanggung-tanggung, pria 51 tahun itu pernah memperkuat klub sekaliber Barcelona (1984-1990, Real Madrid (1990-1997), dan Valencia (1997-2001).

2 dari 2 halaman

Lolos ke Piala Dunia U-20

Lolos ke Piala Dunia U-20

Namun, Luis Milla terbilang belum sepenuhnya memakan banyak makan asam garam sepak bola Indonesia. Hal yang berbeda dari Gerd Zeise bersama tim nasional Myanmar.

Gerd Zeise sudah cukup lama bersama timnas Myanmar. Kariernya mentereng ketika menukangi timnas Myanmar U-19. Zeise ketika itu berhasil meloloskan Aung Thu dkk. ke Piala Dunia U-20 pada 2015.

Meski gagal meraih prestasi, hal itu sudah cukup membuat nama Zeise harum bagi masyarakat Myanmar. Pencapaian bersama timnas U-19 membuat Zeise naik kasta dan dipercaya menukangi timnas senior Myanmar. Zeise sempat membawa Myanmar lolos ke semifinal Piala AFF 2016. Sayang, laju Myanmar ketika itu dihentikan oleh Thailand.

Di SEA Games 2017, Zeise kemudian dipercaya menukangi timnas U-22 Myanmar. Berkat tangan dinginnya, Myanmar berhasil menjelma menjadi tim terproduktif karena mencetak 12 gol.

Sayang, Myanmar kurang beruntung dan harus tersingkir di semifinal dengan skor 0-1 dari Thailand. Oleh sebab itu, Gerd Zeise kini bertekad membantu timnya untuk mengalahkan Timnas Indonesia U-22 untuk sekedar meraih medali perunggu sebagai pelipur lara masyarakat Myanmar.