Liputan6.com, Jakarta
Pecinta smartphone (telepon pintar) pasti tahu yang namanya selfie alias memotret diri sendiri. Selfie menjadi demam. Bagaikan wabah, semua kalangan masyarakat terjangkit virus ini, termasuk Presiden Amerika Barrack Obama.
Di mata Rianti Cartwright, Selfie bukan sekadar ajang narsis semata. Ada arti lebih ketimbang nampang di depan kamera. "Selfie bukan cuma sekadar narsis karena sosial media itu sangat terkait dengan aku," jelas Rianti di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (3/3/2014).
Pelaku Selfie memang biasanya menguggah foto mereka di jejaring sosial. Ada yang sekadar pamer ketika berada di sebuah lokasi, ataupun memberi informasi lewat sebuah foto.
"Misalnya aku lagi di Java Jazz, biar tahu follower aku, jadi aku selfie. Terus aku juga sering selfie juga pas bikin kue. Jadi
Kalau aku lebih hobi dan pekerjaan," lanjut dia.
"Nggak setiap hari juga dan aku selfie karena aku ada sesuatu yang di-selfie-in jadi lebih sharing saja sih. Dan bebas komentar tapi tergantung respon kita saja, kalau ada respon negatif biarin saja," tutup Rianti.
Buat Rianti Cartwright, Selfie Bukan Sekadar Narsis
Di mata Rianti Cartwright, Selfie bukan sekadar ajang narsis semata.
Advertisement