Liputan6.com, Jakarta Menjadi penyanyi dangdut ternyata sudah menjadi cita-cita Edfrans Angga sejak berusia tiga tahun. Memang darah dangdut salah satu finalis 20 besar D'Academy Indosiar ini mengalir dari sang kakek yang berprofesi sebagai musisi dangdut di Palembang. Begitu pula dengan ayah dan neneknya yang juga pandai bernyanyi melayu.
Â
"Aku cita - cita sebagai penyanyi sejak kecil, umur tiga tahun. Awalnya tahu dangdut memang sudah keturunan keluarga. Kakekku musisi dangdut di Palembang, nenekku juga biasa nyanyi lagu melayu. Ayahku juga penyanyi daerah," ujar Frans, sapaan akrabnya, saat ditemui di Studio 5 Indosiar, Jakarta Barat, Minggu (9/3/2014).
Â
Frans D'Academy mengawali perjalanan karirnya sebagai wedding singer. Frans mengikuti audisi D'Academy di Jakarta karena memang dirinya sudah tinggal di Jakarta sejak tahun 2006.
Â
Selain pandai bernyanyi, Frans juga ternyata jago bermain alat musik, seperti gitar dan biola. Pria berusia 26 tahun ini juga masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Jakarta.
Â
Sebelumnya, Frans juga pernah mengikuti ajang pencarian penyanyi dangdut, namun tak berhasil. Frans pun berharap dirinya bisa menjadi bintang dangdut masa depan melalui D'Academy Indosiar ini.
Â
"Harapannya aku nggak mau mengecewakan yang sudah mendukung aku. Jadi, aku harus tampil baik. Aku juga berharap bisa jadi bintang dangdut masa depan," tutur Frans.
Â
Malam ini, Minggu (9/3/2014), di konser launching 20 besar finalis, Frans dengan kelima finalis lainnya, yakni Zahdan, Jamil, Adit, Glenn, dan Deswa tampil bersama dalam satu grup menyanyikan lagu Kata Pujangga yang dipopulerkan oleh Haji Rhoma Irama. (rpm)